demo fishing god

    Release time:2024-10-07 23:33:41    source:hk jumat captainpaito   

demo fishing god,ciri persegi panjang,demo fishing godJakarta, CNN Indonesia--

Lahan basah tropis terbesar di dunia di Brasil, Pantanal, terbakar.

Pemandangan udara dari lahan basah tersebut menunjukkan asap mengepul dan warna oranye terang dari api yang menyala. Berdasarkan foto-foto Reuters, kebakaran itu mengakibatkan sejumlah satwa liar hangus. Sejumlah kerangka satwa liar, termasuk buaya, monyet, dan ular terlihat dari foto-foto itu.

Melansir CNN, Institut Penelitian Antariksa Nasional Brasil (INPE) telah mendeteksi 733 titik api di bioma Pantanal sepanjang Juni. Sementara rekor sebelumnya untuk titik api di Pantanal khusus Juni adalah 435 titik api yang tercatat pada 2005.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

World Wildlife Foundation (WWF) Brasil telah memperingatkan bahwa 2024 dapat menjadi tahun terburuk yang pernah tercatat untuk Pantanal karena musim kemarau baru saja dimulai.

Selain itu, menurut data INPE, jumlah kebakaran tahun ini telah menunjukkan peningkatan sebesar 898 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

"Penting untuk bertindak cepat dengan memperkuat brigade pemadam kebakaran dan dengan dukungan masyarakat setempat untuk menghindari bencana," ujar analis konservasi untuk WWF Brasil Cynthia Santos melalui keterangan resmi.

Lihat Juga :
Deret Kota Dunia Paling Kena Efek Pemanasan Global, Makassar Juara

Kenapa sering kebakaran di lahan basah Pantanal?

Kawasan habitat khas Pantanal memang bergantung pada apa yang oleh para ilmuwan disebut sebagai 'denyut banjir'.

Selama musim hujan antara November-Maret, tiga perempat dataran itu tergenang air, dan sebagian besar air akan mengering selama bulan-bulan musim kemarau, dari April-September.

Banjir musiman ini membuat Pantanal menjadi bioma yang unik, di mana petak-petak tanah yang luas secara teratur berubah dari habitat darat menjadi habitat air atau sebaliknya.

Lahan basah seperti Pantanal merupakan penyerap karbon paling efektif di bumi. ekosistem yang menyerap dan menyimpan lebih banyak karbon daripada yang dilepaskannya, sehingga menjauhkannya dari atmosfer.

Lihat Juga :
Anakonda Raksasa Amazon Mati Diduga Ditembak, Peneliti Patah Hati

Dengan luas sekitar 200 ribu kilometer persegi, Pantanal mencakup sekitar 3 persen lahan basah di dunia dan memainkan peran penting dalam siklus karbon.

Ketika ekosistem yang kaya akan karbon ini terbakar, sejumlah besar gas yang memerangkap panas akan dilepaskan kembali ke atmosfer, yang berkontribusi terhadap efek rumah kaca.

Menurut World Wide Fund for Nature (dikenal sebagai World Wildlife Fund di AS dan Kanada), Pantanal memiliki konsentrasi satwa liar terbesar di Amerika Selatan, lebih tinggi daripada tetangganya yang lebih terkenal di utara yakni Amazon.

Kawasan ini merupakan rumah bagi ribuan spesies yang terancam punah atau langka, termasuk jaguar, capybaras, caiman hitam, berang-berang raksasa, dan macaw eceng gondok. Tempat tersebut juga merupakan perhentian penting dalam rute sekitar 180 spesies burung yang bermigrasi.

Menurut lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan hidup ECOA, lahan basah ini tengah menghadapi 'skenario krisis hidrologi' karena kekeringan yang hebat. Minimnya curah hujan mulai terjadi pada 2023 dan diperparah oleh fenomena El Nino yang sedang berlangsung.

Lihat Juga :
Ahli Temukan Spesies Baru Anakonda, 'Monster' Unik Amazon

Sesekali kebakaran hutan merupakan hal yang biasa terjadi di Pantanal, sedemikian rupa sehingga beberapa tanaman di wilayah tersebut mengembangkan ketahanan terhadap api, misalnya dengan menumbuhkan kulit kayu yang tebal atau menutupi bijinya dengan cangkang yang keras.

Pada 2020, kebakaran tersebut menghancurkan habitat yang unik dan menghancurkan mata pencaharian banyak masyarakat adat Pantanal yang begitu beragam.

(del/agt)