rtp puncak303

    Release time:2024-10-08 06:04:51    source:kecelakaan 2d   

rtp puncak303,jadwal lengkap persib putaran 2,rtp puncak303Medan, CNN Indonesia--

Mantan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengaku telah mendaftar ke sejumlah partai politik agar mendapatkan perahu untuk maju di Pilgub Sumut 2024. Akan tetapi, hanya PDIP dan Hanura yang berpotensi mengusungnya menjadi bakal calon Gubernur Sumut.

"Semua partai saya datangi, saya berharap semua partai mau mengusung saya. Tapi, suatu kenyataan tidak mau partainya, yang masih mau sama saya adalah salah satunya PDIP dan Hanura," ujar Edy Rahmayadi di Kantor Pemenangnya di Jalan Sudirman, Rabu (31/7/2024)

Mantan Pangkostrad itu menyebutkan dukungan yang diberikan PDIP dan Hanura kepadanya juga belum dalam bentuk B1-KWK atau formulir yang diajukan ke KPU sebagai salah satu syarat maju menjadi calon gubernur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Edy menambahkan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) telah memintanya untuk mencari bakal calon wakil gubernur yang akan mendampinginya di Pilgub Sumut.

"Ini lah sedang kita proses semuanya (pencarian wakilnya), batasan waktu deadline nya adalah tanggal 28 Agustus (2024), inilah kita sedang berproses," ungkap Edy.

Setelah mendapatkan dukungan, Edy Rahmayadi juga diizinkan mengibarkan bendera PDIP dan Hanura di rumah pemenangannya. Pengibaran bendera tersebut, tambah Edy menunjukkan kedua partai tersebut kompak untuk mengusungnya.

"Dalam proses ini sudah boleh berkenan mengibarkan bendera, itulah bendera PDIP dan Bendera Hanura dikibarkan di pos pemenangan Edy Rahmayadi, ini yang terjadi.Saya pikir semuanya berjalan dengan baik," bebernya.

Diketahui, Edy Rahmayadi berpotensi melawan Bobby Nasution yang saat ini menjabat Wali Kota Medan di Pilgub Sumut 2024. Tak seperti Edy, Bobby Nasution memborong dukungan dari tujuh partai politik antara lain Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PKB, NasDem, dan PPP

Bobby awalnya merupakan kader PDIP. Akan tetapi, ia dipecat lantaran tidak mendukung pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD di Pilpres 2024. Menantu Presiden RI Joko Widodo itu belakangan bergabung menjadi kader Partai Gerindra.

(fnr/wiw)