head to head barca vs munchen

head to head barca vs munchen,esdm pkh kemensos,head to head barca vs munchen

NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun – Masa kampanye Pilkada 2024 atau pemilihan bupati sudah dimulai sejak Rabu (25/9).

Berbagai potensi kecurangan mengapung ke permukaan. Tak terkecuali dari kalangan abdi negara yang memiliki hak pilih.

Potensi Pelanggaran terkait netralitas ASN di Ngawi tetap menjadi perhatian sejumlah pihak. 

Baca Juga: Potensi Pelanggaran Netralitas ASN di Pilbup Ngawi Tetap Tinggi Meski Hanya Diikuti Satu Paslon  

"Yang perlu diwaspadai dari ASN adalah aktivitas digital,’’ kata Sekda Ngawi Mokh Sodiq Triwidiyanto, Jumat (27/9).

Sodiq menilai, aktivitas sosial media cukup sulit diawasi. Termasuk, yang mengandung unsur keberpihakan ke salah satu paslon.

"ASN perlu menghindari hal yang seperti itu,’’ ujarnya.

Baca Juga: Lawan Kotak Kosong, Tim Pemenangan Ony-Antok Pasang Target Ini, Agit : Fokus Kampanye Tekan Angka Golput

Dia menyampaikan, pemkab tak segan memberikan sanksi saat ada pelanggaran netralitas ASN.

Baik teguran maupun administrasi, Serta sanksi jenis lain sesuai pelanggaran netralitas yang dilakukan.

"Jika ada pelanggaran, tentu akan diberikan sanksi tergantung keputusan KASN dan BKN," ujarnya.

Baca Juga: Dishub Ngawi Inventarisasi Pegawai untuk Jaga Perlintasan Kereta Api, Sekda : Nanti Dibekali Pelatihan

Perihal kampanye darat alias lapangan, Sodiq mengatakan bahwa ASN boleh hadir saat kampanye pasangan calon (paslon). Itu diatur dalam UU 7/2017.

"Berita dari Mendagri Tito Karnavian, konteksnya ASN hanya boleh menghadiri kampanye," ungkapnya.