rtp oyoslot

rtp oyoslot,arti nama yumna althafunnisa,rtp oyoslotJakarta, CNN Indonesia--

Dewan Keamanan PBBakan mengadakan pertemuan tertutup pada Kamis (29/2) waktu AS. Pertemuan darurat di markas besar PBB, New York itu dijadwalkan berlangsung pada 21.15 GMT atau sekitar 4.15 WIB.

Sumber diplomatik, seperti diberitakan AFP pada Kamis (29/2), mengatakan pertemuan tertutup itu diminta Aljazair untuk menyikapi serangan Israelsaat pengiriman bantuan makanan ke Gaza.

Lihat Juga : Tentara Israel Tembak Warga Gaza yang Antre Makanan, 104 Orang Tewas

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan itu juga dijadwalkan tak lama setelah Presiden AS Joe Biden mengaku ragu gencatan senjata Gaza bisa dimulai pada awal Maret 2024. Ia turut mengungkapkan masih memeriksa situasi di Gaza usai serangan baru Israel.

[Gambas:Video CNN]

"Saya sudah berbicara melalui telepon dengan orang-orang di wilayah tersebut... Mungkin tidak pada hari Senin, tapi saya penuh harapan," tuturnya.

"Kami sedang memeriksanya sekarang. Ada dua versi yang berbeda mengenai apa yang terjadi, saya belum punya jawabannya," ucap Biden.

Ketika ditanya apakah dia khawatir apakah hal itu akan mempersulit negosiasi gencatan senjata yang rumit, Biden menjawab: "Saya tahu hal itu akan terjadi."

Terpisah, Gedung Putih mengungkapkan Joe Biden berkomunikasi dengan pemimpin Qatar dan Mesir mengenai kesepakatan gencatan senjata Gaza yang "segera dan berkelanjutan" setidaknya enam pekan dengan imbalan pembebasan sandera.

Dalam pembicaraan terpisah dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Biden disebut membahas insiden pengiriman bantuan yang "tragis dan mengkhawatirkan" di Gaza utara.

Amerika Serikat selama ini dikenal mendukung Israel sejak Hamas melancarkan serangan belum pernah terjadi sebelumnya kepada negara itu pada 7 Oktober, namun baru-baru ini AS mendorong gencatan senjata dan pengurangan korban sipil.

Sedangkan Israel masih terus menggempur Jalur Gaza di hari ke-146 agresi, atau menginjak hampir lima bulan.

Per Kamis (29/2), korban tewas imbas agresi Israel ke Jalur Gaza telah mencapai 30.035 jiwa dan 70 ribu orang lainnya terluka. Sebagian besar korban tewas ini ialah anak-anak dan perempuan.