mawar189 login

    Release time:2024-10-08 02:05:05    source:tera4d slot   

mawar189 login,jadwal piala euro 2023 negara,mawar189 loginJakarta, CNN Indonesia--

Sejumlah warga Malaysiamenyampaikan suka cita dan rasa syukur setelah Raja Negeri Jiran Al-Sultan Abdullah menunjuk pemimpin koalisi Pakatan Harapan (PH), Anwar Ibrahim, menjadi perdana menteri ke-10.

Mereka mengungkapkan kegembiraan di media sosial, salah satunya muncul dari seorang warga bernama Roman Akramovich.

Lihat Juga :
Anwar Ibrahim, Tokoh Reformasi yang Dibui 2 Kali Kini Jadi PM Malaysia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"When you believe, somehow you will. You will when you believe. Selamat @anwaribrahim."

[Gambas:Video CNN]

Warga Malaysia lain, Holyfa, mengaku menunggu belasan tahun Anwar menjadi perdana menteri baru.

Lihat Juga :
BREAKING NEWSRaja Tunjuk Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia usai Drama Pemilu

"Jika betul Anwar Ibrahim menjadi PM hari ini, saya tak tahu harus berkata apa. Saya telah menunggu dia jadi PM sejak 15 tahun lalu. Lebih dari 10 tahun," tulis Holyfa.

Warga Malaysia lain, Sharul Azwan, juga memberi ucapan dan mendukung Anwar.

"Rasa hormat saya tetap untuk @anwaribrahim. Dia bisa saja merebut Malaysia kapan saja, tetapi dia tak pernah melakukannya, dia tak pernah menyerah. Dan seharusnya warga Malaysia juga tidak [menyerah]," kata dia.

Lihat Juga :
4 Alasan Eks PM Mahathir Mohamad Keok di Pemilu Malaysia


Sementara itu, Wan Muhammad Haikal yang juga warga Malaysia berharap ada perbaikan ekonomi usai raja menunjuk PM baru.

"Kami ucapkan selamat setinggi-tingginya kepada Dato Seri Anwar Ibrahim. Semoga usaha untuk memulihkan ekonomi negara dipermudah demi memelihara kebijakan rakyat yang terkesan dampak inflasi" ujar Wan

Lanjut baca di halaman berikutnya...

Raja memilih PM usai drama pemilihan umum (Pemilu) Malaysia lantaran tak ada yang mengantongi suara mayoritas.

"Setelah mempertimbangkan pandangan Yang Mulia Penguasa Melayu [sultan-sultan Malaysia], Yang Mulia [Raja Abdullah] memberikan persetujuan untuk menunjuk Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10," demikian pernyataan resmi Istana Negara, seperti dikutip AFP.

Lihat Juga :
BREAKING NEWSRaja Tunjuk Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia usai Drama Pemilu

Anwar terpilih menjadi PM baru usai drama di pemilihan umum (Pemilu) yang berlangsung pada Sabtu lalu, karena tak ada pemenang mutlak.

Berdasarkan hasil Pemilu, tak ada satu pun partai atau koalisi yang memegang suara mayoritas.

Menurut konstitusi Malaysia, untuk membentuk kabinet batu, partai atau koalisi harus mengantongi 112 suara dari total 222 kursi parlemen. Pemegang mayoritas inilah yang berhak memberikan nama calon PM ke raja.

Di Pemilu pekan lalu, Koalisi pimpinan Anwar, Pakatan Harapan (PH) meraih suara 82 kursi, terbanyak dalam Pemilu. Sementara itu, aliansi Muhyiddin Yassin, Perikatan Nasional (PN) mendapat 73 kursi dan Barisan Nasional punya 30 kursi.

Lihat Juga :
4 Alasan Eks PM Mahathir Mohamad Keok di Pemilu Malaysia

Sehari setelah pemilu, Muhyiddin mengklaim mendapat dukungan dari dua kubu yang lebih kecil yakni Sabah dan Sarawak. Kursi yang ia dapat pun bertambah menjadi 101, tetapi ini belum mencapai ambang batas.

Menanggapi kondisi semacam itu, Raja Abdullah memberikan batas waktu kepada kedua kubu untuk membentuk mayoritas dan menyetorkan calon nama PM hingga Selasa, 22 November siang.

Namun, mayoritas tak kunjung terbentuk. Raja kemudian memanggil Anwar dan Muhyiddin ke Istana Negara, tetapi cara ini juga tak menuai hasil.

Dalam pertemuan itu, raja sempat mengusulkan agar Muhyiddin dan Anwar membentuk pemerintahan bersama. Namun, Muhyiddin menolak.

Sementara itu, Anwar mengungkapkan dalam pertemuan tersebut raja menegaskan harus ada kerja sama seluruh partai agar terbentuk pemerintahan yang kuat.

Pada Rabu, kemarin, raja memanggil 30 politisi koalisi BN untuk menentukan PM baru. Hari ini, ia telah berdialog dengan sultan dari sembilan negara bagian. Usai bertemu para sultan, ia menunjuk Anwar menjadi PM.

Lihat Juga :
Petuah Raja Malaysia ke Anwar: Jadilah Padi, Makin Berisi Makin Tunduk

Anwar pernah menjadi wakil perdana menteri, mendampingi PM Mahathir Mohamad pada 1993. Di tangan dia, ekonomi Malaysia melejit.

Kedua orang itu memiliki hubungan yang pelik. Mahathir dan Anwar memang dekat, tapi mereka juga punya riwayat jejak 'permusuhan.'

Di suatu waktu, Mahathir dan Anwar berusaha mengalahkan koalisi penguasa Malaysia, Bersatu Nasional. Lalu, pada 2018 mereka berhasil melakukanya.