live skor indonesia vs uzbekistan u20

live skor indonesia vs uzbekistan u20,klasemen fc anyang,live skor indonesia vs uzbekistan u20Jakarta, CNN Indonesia--

Jepang saat ini sedang berjuang melawan masalah 'Isoyake' atau 'peng-gurun-an Laut' akibat penurunan drastis hutan rumput laut.

Padahal ekosistem itu menjadi rumah bagi beragam kehidupan laut dan mendukung penghidupan nelayan setempat.

Berbagai upaya pun dilakukan, salah satunya tim peneliti mencoba memberi makan bulu babi-bulu babi yang kelaparan dengan limbah sayuran, termasuk kubis. Hal itu dilakoni agar bulu babi-bulu babi itu berhenti memakan rumput laut yang stoknya makin berkurang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada banyak bulu babi di daerah yang padang lamunnya telah hilang," kata peneliti lain di Kanagawa, Shozo Takamura.

Dia mengatakan para penyelam dan nelayan telah menyelam untuk mengumpulkan bulu babi dan membuangnya. Namun, katanya, " jumlah mereka hampir tidak berkurang."

Bulu babi dikenal sebagai hewan laut yang menjadi bahan populer untuk makanan khas Jepang, sushi.

Berbeda dengan bulu babi yang dijual di bar sushi mewah, sebagian besar populasi bulu babi di pesisir Kanagawa tak memiliki banyak bagian yang dapat dimakan.

Lantaran kurang layak dari sisi komersialnya, para nelayan pun 'enggan' susah payah terus menangkap mereka.

Namun, bagi para peneliti itu bisa menjadi salah satu subyek penelitian untuk melihat efektivitas bulu babi diberi makan umpan limbah sayuran seperti kubis hingga sawi Jepang.

"Bulu babi yang kami pelihara di pusat penelitian ini, yaitu bulu babi ungu Pasifik, sangat menyukai sayuran," kata Harada.

Pihaknya berharap ketika bulu babi itu bisa memakan sayuran, dan bagian tubuh yang bisa dikonsumsinya lebih banyak maka akan membuka ruang metode perikanan bulu babi di daratan.

Hasilnya, kata dia, tentunya bisa berdampak positif bagi luas padang lamun atau hutan rumput laut yang tersisa.

"Kami berupaya untuk memelihara bulu babi yang lebih enak di darat dan menjualnya untuk mendukung upaya kami melawan penggurunan laut," kata Harada.

Selain itu, peneliti mengakui ada pula faktor lain yang membuat luas hutan rumput laut berkurang. Salah satunya kemungkinan dampak kenaikan suhu laut dan gelombang pasang yang lebih kuat.