ggslot88

    Release time:2024-10-07 23:48:56    source:mimpi kelinci   

ggslot88,arloji 2d togel,ggslot88Jakarta, CNN Indonesia--

Presiden Iran Seyed Ebrahim Raisi akan berkunjung ke Indonesia pada Selasa (23/5) dan Rabu (24/5) untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam pernyataan resmi Kedutaan Besar Iran di Jakarta menyatakan lawatan ini merupakan undangan dari orang nomor satu di Indonesia.

Lihat Juga :
Wagner Tarik Pasukan dari Ukraina Pekan Ini, Serahkan Posisi ke Rusia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Video CNN]

Indonesia dan Iran, lanjutnya, juga terus memperluas kerja sama di bidang politik, ekonomi, hingga budaya.

Dalam kunjungan ini, kedua pemimpin diperkirakan akan bertukar pandangan. Kedua negara juga dilaporkan akan menandatangani sejumlah kerja sama.

Kerja sama itu di antaranya di bidang energi, produk farmasi dan kesehatan, produk makanan, kerjasama kepabeanan, fasilitasi perdagangan bilateral, IPTEK , dan budaya.

Lihat Juga :
Menteri Israel ke Kompleks Masjid Al Aqsa: Kami Penguasa Yerusalem

Selain bertemu Jokowi, Raisi nantinya juga akan bertemu Ketua DPR RI dan Ketua MPR RI.

Ia juga bakal bersua dengan para cendekiawan, pemikir, dosen dan
mahasiswa hingga pelaku usaha di Indonesia.

Kedubes Iran juga menyatakan Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia dianggap memiliki kesamaan budaya dan peradaban dengan Iran, memiliki kapasitas yang signifikan untuk kerja sama di berbagai bidang khususnya konflik melanda sistem perpolitikan internasional.

"Indonesia merupakan negara yang memiliki posisi istimewa dalam benak pemerintah Republik Islam Iran, khususnya dengan keletakan geografis Republik Indonesia yang berada di jantung jalur transportasi dan perdagangan internasional di kawasan Asia Timur dan negara-negara ASEAN," lanjut pernyataan itu.

Di mata Iran, negara Asia khususnya negara-negara Islam atau yang berpenduduk Islam, juga memiliki tempat yang istimewa dalam strategi
pengembangan kebijakan luar negeri.

Dalam memimpin Iran, Raisi melakukan diplomasi aktif dan mengambil pendekatan baru di kebijakan luar negeri.

Lihat Juga :
Zelensky Samakan Bakhmut dengan Hiroshima usai Bom Atom: Semua Hancur

Slogan pendekatan baru itu adalah "seimbang, cerdas, dan dinamis." Sebagai perwujudan dari pendekatan itu, Raisi berkunjung ke lebih dari 10 negara untuk memperluas kerja sama.

Beberapa negara yang dikunjungi Raisi yakni Tajikistan, Turkmenistan, Rusia, Qatar, China, dan Suriah.

Di samping itu, Raisi juga menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin dan pejabat senior berbagai negara dunia, misalnya Suriah, Turki, Belarus, dan Irak.

(isa/bac)