listyo sigit prabowo mualaf

    Release time:2024-10-08 03:36:43    source:liga bintang login   

listyo sigit prabowo mualaf,abjad 2d 3d 4d,listyo sigit prabowo mualaf

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemimpin gereja Katolik Roma Paus Fransiskus tiba di RI, Selasa (3/9/2024). Ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan Kepala Negara Vatikan itu di empat negara Asia Tenggara.

Dalam kunjungan ini, Paus akan menggelar sejumlah agenda penting. Namun, perjalanan ambisius pria 88 tahun itu sebenarnya bertujuan untuk mendesak aksi global terhadap perubahan iklim.

Baca:
Momen Paus Tiba di Jakarta, Pakai Pesawat Komersial-Mobil Innova Zenix

Dikatakan ambisius karena selama 12 hari dari 2 hingga 13 September, Paus akan menempuh perjalanan hampir 33.000 kilometer (km) untuk mengunjungi Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura. Ini adalah perjalanan terpanjang yang pernah dilakukan Paus, yang sekarang secara teratur menggunakan kursi roda karena nyeri lutut dan punggung.

"Ia mendorong keras perjanjian iklim Paris 2015 dan para pembantunya mengatakan ia ingin melanjutkan seruannya untuk menghadapi bahaya dunia yang memanas dengan cepat, dan khususnya untuk mendukung mereka yang paling rentan," muat laman Reuters, dikutip Selasa (3/9/2024).

"Di negara-negara yang dikunjunginya, bahaya ini meliputi naiknya permukaan laut dan gelombang panas serta topan yang semakin parah dan tidak dapat diprediksi," tambah laman itu.

Baca:
Detik-Detik Paus Fransiskus Mendarat di RI, Pertama dalam 35 Tahun

Sementara itu, seorang akademisi Italia yang telah mengikuti kepausan, Profesor Massimo Faggioli, mengatakan ini adalah pertunjukan "kekuatan" Paus. Menurutnya tidak ada Paus yang pernah melakukan lawatan ke luar negeri pada usia seperti itu.

Benediktus XVI, pendahulu langsung Paus Fransiskus, mengundurkan diri pada usia 85 tahun. Paus Yohanes Paulus II, yang menderita penyakit Parkinson, melakukan kunjungan terakhirnya ke luar negeri pada usia 84 tahun.

Tur ini pun akan menjadi perjalanan ke luar negeri ke-45 Paus Fransiskus sejak pemilihannya pada Maret 2013. Ia sering berbicara tentang menjangkau orang atau kelompok di pinggiran masyarakat, dan telah memprioritaskan perjalanan ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi oleh seorang paus, atau tempat umat Katolik Roma merupakan minoritas kecil.

"Ini adalah pertunjukan kekuatan bagi Paus Fransiskus," tegasnya Prof Faggioli.

"Francis hampir menggambar peta baru Gereja," katanya.

"Sekarang ini adalah Katolikisme global, gereja yang tidak hanya lebih luas secara global, tetapi benar-benar terglobalisasi," tambahnya.

Baca:
Media Asing Soroti Kunjungan Paus ke RI, Sebut Jakarta Mau Tenggelam

Mengapa Paus Memilih Asia dan Kenapa ke Indonesia?

Di keempat negara tersebut, Paus akan mengadakan pertemuan resmi dengan para pejabat politik, diplomat, dan umat Katolik setempat. Ia juga akan memimpin perayaan Misa Katolik di luar ruangan di keempat negara tersebut.

Pejabat Gereja secara umum melihat Asia sebagai lahan yang subur untuk memperluas iman. Diketahui hal ini telah mengalami penurunan di negara-negara Barat.

Sementara itu, profesor madya ilmu politik Jeremy Menchik dari Universitas Boston- yang telah banyak menulis tentang politik Indonesia- melihat kedatangan ke Indonesia sebagai sesuatu yang unik. Ia mengatakan bahwa Indonesia berada dalam "zaman keemasan" dialog antar agama, dengan mencatat bahwa masjid tersebut terletak di seberang katedral Katolik Roma Jakarta.

"Ini adalah momen di mana Anda memiliki pluralisme daripada polemik," katanya.

Baca:
PD 3 Tinggal 'Sejengkal', AS Temukan Senjata Tak Terkalahkan Putin

(sef/sef) Saksikan video di bawah ini:

Video: Paus Fransiskus Sambangi Negeri Muslim Terbesar

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Paus Fransiskus Mulai Penjalanan ke Asia Tenggara, RI Masuk di Daftar