erek erek trenggiling 2d

    Release time:2024-10-07 21:44:18    source:kimliong malam ini   

erek erek trenggiling 2d,erek erek 2d jambu,erek erek trenggiling 2dJakarta, CNN Indonesia--

Manajemen Rumah Sakit (RS) MedistraJakarta Selatan meminta maaf kepada publik atas gaduh isu dugaan diskriminasi jilbabatau hijab yang dialami oleh salah seorang kandidat tenaga kesehatan dalam proses rekrutmen.

Direktur RS Medistra Agung Budisatria pun menyesali terjadinya kesalahpahaman dari proses interview atau wawancara yang dilakukan oleh salah satu karyawan RS Medistra tersebut.

"Manajemen RS Medistra menyampaikan permohonan maaf dan menyesali terjadinya kesalahpahaman dari proses interview yang dilakukan oleh salah satu karyawan kami," kata Agung dalam keterangannya, Senin (2/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
RS Medistra Minta Maaf soal Gaduh Isu Larangan Hijab ke Calon Pegawai

Agus menjelaskan aturan itu telah diterapkan dalam kegiatan sehari-hari di RS Medistra. Ia menyebut banyak dokter spesialis maupun karyawan yakni dokter umum, perawat, tenaga penunjang medis maupun tenaga non medis, yang menggunakan hijab saat bertugas.

RS Medistra, lanjut Agung, sangat menghormati dan menghargai atas semua perbedaan keyakinan, serta menjamin hak seluruh karyawan untuk beribadah sesuai keyakinan masing-masing, salah satunya adalah dengan menyediakan sarana beribadah seperti masjid dan mushola, serta menyelenggarakan kegiatan kerohanian.

"Atas kesalahpahaman yang terjadi, saat ini manajemen telah mengambil tindakan tegas dengan memberikan peringatan dan pembinaan kepada karyawan dimaksud, serta tidak lagi mengikutsertakan yang bersangkutan dalam tim interview calon karyawan RS Medistra," jelasnya.

Agung pun memastikan RS Medistra akan berkomitmen untuk terus meningkatkan proses rekrutmen karyawan serta operasional rumah sakit agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat. Dokter Konsultan Spesialis Bedah Onkologi (Kanker) Diani Kartini yang berpraktik di RS Medistra sebelumnya bercerita soal pengalaman asisten dan kerabatnya yang mendaftar sebagai dokter umum di RS Medistra.

Diani menyebut dalam pertanyaan terakhir di sesi wawancara. Pihak rekrutmen RS Medistra menanyakan kesediaan calon pekerja untuk melepas hijab apabila diterima di RS Internasional tersebut.

"Saya sangat menyayangkan jika di zaman sekarang masih ada pertanyaan itu. Dikatakan RS Medistra berstandar Internasional tetapi kenapa masih rasis seperti itu?" kata Diani kepada CNNIndonesia.com, Senin (2/9).

Padahal menurutnya beberapa rumah sakit lainnya yang jauh lebih besar memperbolehkan seluruh tenaga kesehatan dan tenaga medis untuk memakai hijab. Oleh sebab itu, Diani sangat menyayangkan pertanyaan dalam sesi akhir wawancara tersebut. Ia pun mempertanyakan apakah ada standar ganda dalam cara berpakaian masing-masing profesi di RS Medistra.

"Jika RS Medistra memang RS untuk golongan tertentu, sebaiknya jelas dituliskan saja kalau RS Medistra untuk golongan tertentu sehingga jelas siapa yang bekerja dan datang sebagai pasien," ujar Diani.

"Semoga ada perbaikan ke depan untuk RS Medistra," imbuhnya.

Lihat Juga :
Kronologi Larangan Jilbab Paskibraka Berujung Permintaan Maaf BPIP
(khr/DAL)