jpslot001

    Release time:2024-10-07 23:30:01    source:top up zepeto termurah   

jpslot001,pk88,jpslot001Jakarta, CNN Indonesia--

Debat calon wakil presiden (cawapres) Indonesia pada Minggu (21/1) menyedot perhatian karena tingkah cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, yang dinilai berlebihan.

Warganet Indonesia banyak yang "panas" dengan gimmick yang dilakukan Gibran kala mendebat para pesaingnya, Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Lihat Juga :
Media AS Soroti Prabowo dan Singgung Demokrasi RI, Ada Apa?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gibran performa debatmu kali ini paling kurang dari 2 paslon lain minimal jangan songong dulu lah, fokus sama materi aja bikin pertanyaan yang baik," tulis akun @normafauzia.

Gimik Gibran ini sendiri terjadi salah satunya ketika dia bertanya kepada Mahfud mengenai strategi untuk mengatasi greenflation. Greenflation adalah kondisi inflasi akibat kenaikan harga bahan mentah dan energi buntut transisi hijau.

Lihat Juga :
Mengenal Demo Rompi Kuning Prancis yang Diwanti-wanti Gibran di Debat

Mahfud pun menjawab bahwa greenflation berhubungan dengan ekonomi hijau di mana sebuah proses pemanfaatan produk ekonomi dengan didaur ulang bukan dibuat baru.

"Jadi bukan barang itu dibiarkan untuk mengganggu ekologi," kata Mahfud.

Gibran lantas membalas sambil bergaya bak tengah mencari sesuatu, "Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud, saya nyari-nyari di mana ini jawabannya? Kok enggak ketemu jawabannya."

Bagaimana kebiasaan debat Pilpres di AS? Bersambung ke halaman berikutnya....

Terlepas dari itu, bagaimana situasi debat cawapres di negara lain seperti Amerika Serikat? Apakah ada cawapres yang bertingkah "songong" seperti di Indonesia?

Dalam debat cawapres Amerika Serikat 2020 lalu, Wakil Presiden Mike Pence juga beberapa kali tampak "songong" terhadap rivalnya, Senator Kamala Harris.

Saat itu, ucapan Harris beberapa kali dipotong oleh Pence hingga membuat sang cawapres Joe Biden kala itu kesal dan memintanya memberikan kesempatan bicara karena seharusnya waktu untuk Harris mengemukakan argumen.

"Pak Wakil Presiden, saya sedang bicara. Saya sedang bicara," tegas Harris acap kali Pence memotong kalimatnya, seperti dikutip NPR.

Meski begitu, Harris juga gantian menyindir Pence dan Presiden AS kala itu, Donald Trump, yang dinilai tak becus mengatasi pandemi Covid-19. Saat itu, lebih dari 210 ribu orang Amerika tewas karena terjangkit Covid-19.

Lihat Juga :
Houthi Jamin Tak Akan Serang Kapal dari 2 Negara di Laut Merah

"Apa pun yang diklaim oleh wakil presiden telah dilakukan oleh pemerintah, jelas itu tidak berhasil. Ketika Anda melihat lebih dari 210.000 jenazah di negara kita, nyawa warga Amerika yang hilang, keluarga-keluarga yang berduka atas kehilangan tersebut," kata Harris.

Ia kemudian berujar, "Rakyat Amerika telah menyaksikan kegagalan terbesar dari pemerintahan presiden mana pun dalam sejarah negara kita."

Harris turut membuat Pence kesal karena terus membawa masalah vaksin dalam perdebatan mereka.

Pasalnya, Harris ogah divaksin jika diperintah oleh Trump. Dia cuma ingin divaksin apabila dokter maupun tenaga kesehatan yang memintanya.

"Jika para profesional kesehatan masyarakat, seperti Dr Fauci, memberi tahu kita bahwa kita harus menggunakannya, saya akan menjadi orang pertama yang menggunakannya tentu saja," kata Harris, seperti dikutip ABC Net.

Lihat Juga :
Kenapa Negara Arab-Muslim Tak Ikut Afsel Gugat Israel di ICJ?

"Tapi jika Donald Trump mengatakan kepada kami bahwa saya harus divaksin, bahwa kami harus menerimanya, saya tidak akan menerimanya," tegas dia.

Harris sendiri bicara demikian di tengah isu Trump mempercepat produksi vaksin untuk membantu dia berpeluang terpilih kembali.

Menanggapi Harris, Pence pun meminta dia untuk "berhenti mempolitisasi virus ini". Pence juga mengatakan bahwa Harris mempermainkan kehidupan orang Amerika secara politis karena bersikap demikian.