qq39

    Release time:2024-10-08 00:14:56    source:bola fortunes   

qq39,kangenwin slot,qq39

Jakarta, CNBC Indonesia -Arus dana asing terpantau masuk tipis ke pasar keuangan domestik. Hal ini terjadi bersamaan dengan momentum perang di Timur Tengah yang kian memanas.

Bank Indonesia (BI) merilis data transaksi 30 September - 3 Oktober 2024, investor asing secara agregat tercatat beli neto Rp0,57 triliun. Beli neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp6,13 triliun, sedangkan di pasar saham jual neto sebesar Rp4,36 triliun dan di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) jual neto sebesar Rp1,20 triliun.

Catatan tersebut memang lebih baik dibandingkan pekan lalu yang masih outflow. Namun, inflow sebesar Rp 0,57 triliun di tengah banyaknya indikasi melandainya suku bunga ke depan.

Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 3 Oktober 2024, investor asing tercatat beli neto Rp191,75 triliun di SRBI, Rp49,92 triliun di pasar saham, dan Rp36,42 triliun di pasar SBN.

Seperti yang diketahui bahwa awal pekan lalu, Iran menembakkan sekitar 180 rudal ke Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, yang keduanya memiliki hubungan dekat dengan Teheran.

Serangan tersebut menewaskan seorang warga Palestina di Tepi Barat, sementara militer Israel mengakui bahwa beberapa proyektil menghantam pangkalan udaranya. Serangan tersebut terjadi setelah apa yang disebut Israel sebagai "operasi darat terbatas" di Lebanon selatan yang menargetkan Hizbullah.

Situasi ini semakin diperparah dengan dukungan penuh Washington kepada Israel, memicu ketakutan bahwa ketegangan bisa meluas.

Sementara itu, militer Israel pada Kamis memerintahkan penduduk lebih dari 20 kota di selatan Lebanon untuk segera mengungsi, karena Israel melanjutkan serangannya melintasi perbatasan dan menyerang sasaran Hizbullah di pinggiran kota Beirut.

Hal ini berujung pada aliran dana yang keluar dari Tanah Air dan masuk ke AS yang merupakan safe haven currency.

Pasar kembali ke safe haven currencyjuga didorong oleh data non-manufacturing Purchasing Managers' Index (PMI) yang tampak membaik sehingga membuat indeks dolar AS (DXY) mengalami apresiasi.

Data non-manufaktur ISM yang lebih kuat dari perkiraan pada Kamis (3/10/2024). Data ISM Services PMI tercatat sebesar periode September 2024 tercatat melonjak menjadi 54,9, meningkat dari 51,5 pada Agustus dan jauh lebih tinggi dari perkiraan 51,7.

Pembacaan ini menunjukkan pertumbuhan terkuat di sektor layanan sejak Februari 2023, di tengah peningkatan aktivitas bisnis yang lebih cepat (59,9 vs 53,3), pesanan baru (59,4 vs 53), dan persediaan (58,1 vs 52,9), meskipun penyerapan tenaga kerja menurun (48,1 vs 50,2), tekanan harga meningkat (59,4 vs 57,3), dan backlog pesanan (48,3 vs 43,7) tetap rendah. Pengiriman pemasok kembali menunjukkan ekspansi (52,1 vs 49,6).

Kendati terjadi outflowpada saham dan SRBI, namun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, pasar modal Indonesia akan kecipratan cuan dari sentimen penurunan suku bunga bank sentral.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, arus modal asing masuk di Indonesia sudah dimulai sejak bulan Juni 2024 dan mulai mencatatkan pembelian sejak Januari 2024 hingga September 2024.

"Kami memandang optimis inflow asing dapat terus bertambah seiring dengan sentimen-sentimen positif seperti diperkirakannya suku bunga The Fed dan suku bunga Bank Indonesia turun pada Triwulan IV - 2024," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (3/10).

Namun demikian, pihaknya berharap optimisme pelaku di pasar modal harus diimbangi dengan hati hati.

"Investor harus tetap mewaspadai potensi volatilitas yang masih mungkin terjadi, akibat perkembangan tensi geopolitik, pertumbuhan ekonomi global dan faktor domestic dengan berbagai sentimennya, baik positif maupun negatif," pungkasnya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">