santana sdy

    Release time:2024-10-08 03:33:02    source:www xxiv com   

santana sdy,kisahslot,santana sdyJakarta, CNN Indonesia--

Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) buka suara soal pertemuan kader Nahdlatul Ulama(NU) dengan Presiden Israel Isaac Herzog yang ramai jadi perdebatan publik.

Sejumlah pihak menilai pertemuan itu mengganggu upaya Indonesia selama ini dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Lihat Juga :
Apa yang Terjadi Selanjutnya Usai Biden Mundur dari Pilpres AS?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia lalu berujar, "Kita dukung two state solution [solusi dua negara] dan kita menghendaki semua pendudukan segera diakhiri."

Lihat Juga :
Dasar Hukum ICJ Putuskan Pendudukan Israel di Palestina Ilegal

Solusi dua negara merupakan kerangka yang disepakati komunitas internasional sebagai solusi penyelesaian konflik Israel-Palestina.

Solusi dua negara menghendaki pendirian dua negara yang berdampingan, hidup damai, saling menghormati, dan saling mengakui kedaulatan masing-masing.

Selama ini, Indonesia mendorong upaya solusi dua negara terlaksana di tengah negosiasi gencatan senjata Israel-Hamas.

Saat upaya gencatan senjata terus digalakkan, publik Indonesia heboh soal pertemuan lima Nahdliyin dengan Herzog di Istana Kepresidenan Israel.

Pilihan Redaksi
  • Fakta-fakta Capres Petahana Joe Biden Mundur dari Pilpres AS 2024
  • Siapa Milisi Houthi yang Berani Serang Israel sampai Kelimpungan?
  • Panas Perang Israel vs Houthi, Kemlu Ungkap Nasib WNI di Yaman

Mereka jadi perbincangan usai foto pertemuan tersebut beredar di media sosial.

Salah satu kader NU yang turut bertemu Herzog, Zainul Maarif, mengunggah foto mereka di Instagram. Dia menulis lebih memilih "berdialog" untuk menyelesaikan konflik Israel-Hamas ketimbang demo dan ikut gerakan boikot.

Sontak foto dan pertemuan mereka menuai kecaman di tengah agresi Israel yang masih berkecamuk di Jalur Gaza.

Sejumlah pihak menilai pertemuan dengan Herzog tak akan berdampak apa pun untuk menghentikan agresi brutal Israel. Terlebih, presiden tak punya banyak wewenang sebanyak perdana menteri.

Israel melancarkan agresi ke Gaza sejak Oktober 2023. Imbas operasi mereka, lebih dari 38.900 orang di Palestina meninggal, mayoritas anak-anak dan perempuan.

(isa/rds)