erek-erek jam tangan

    Release time:2024-10-08 03:47:33    source:nomer togel 42   

erek-erek jam tangan,arti kupu kupu hinggap di badan,erek-erek jam tangan

  • Era suku bunga tingi telah berakhir setelah BI dan The Fed kompak memangkas suku bunga
  • Suku bunga The Fed dipangkas 50 basis poin
  • Bank Indonesia neburubjab 

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia dan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed resmi mengakhiri tren suku bunga tinggi. Keduanya telah memangkas suku bunga untuk pertama kali dalam beberapa tahun terakhir.

Pemangkasan suku bunga acuan kedua bank sentral, yang hasilnya kejutan dibandingkan ekspektasi pasar, akan membuat pasar keuangan Indonesia bergejolak hari ini. Adapun ulasan lengkapnya bisa dibaca di halaman tiga.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi tipis pada perdagangan Rabu (18/9/2024), meski Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya pada hari ini. HSG ditutup turun tipis 0,03% ke posisi 7.829,13.

Baca:
Akhirnya! The Fed Pangkas Suku Bunga 50 bps, Pertama dalam 4 Tahun

Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan kemarin mencapai sekitar Rp 12 triliun dengan volume transaksi mencapai 28 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 282 saham naik, 295 saham turun, dan 222 saham stabil.

Secara sektoral, sektor teknologi menjadi yang paling parah koreksinya sekaligus menjadi pemberat terbesar IHSG pada hari ini yakni mencapai 2,59%.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau stagnan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Rabu (18/09/2024) bersamaan dengan rilis keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang memutuskan memangkas suku bunganya.

Melansir dari Refinitiv, mata uang Garuda ditutup pada level Rp15.330/US$, nilai ini setara dengan penutupan hari lalu. Rupiah masih berkutat pada level Rp15.300/US$-an.

Baca:
Pemicu Gempa Bandung: Apa Itu Sesar Garsela & Seberapa Bahaya?

Pasar saham maupun nilai rupiah bergerak merespon BI yang memangkas suku bunga acuan atau BI Rate pada September 2024. BI rate ditetapkan menjadi 6% dari sebelumnya 6,25%.

Sementara suku bunga Deposit Facility juga dipangkas menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75%.

Demikianlah disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (18/9/2024).

Pemangkasan suku bunga ini adalah yang pertama sejak Februari 2021. BI mengerek suku bunga sebesar 275 bps sepanjang Agustus 2022-April 2024 sebelum menahannya pada Mei, Juni, Juli, dan Agustus 2024.

Sementara itu, pasar obligasi juga terpantau mulai dibeli investor, tetapi masih dalam level stabil. Hal ini tercermin dari yield obligasi acuan dengan tenor 10 tahun yang turun sebesar 0,2% dalam sehari menjadi 6,55%%.

Perlu dicatat, pergerakan yieldpada obligasi berbanding terbalik dengan harga. Artinya, ketika imbal hasil turun, maka harga sedang mengalami kenaikan yang mencerminkan investor membeli surat negara tersebut.

//

Saham-saham AS ditutup dengan kerugian kecil pada hari Rabu, jauh di bawah level tertinggi intraday mereka, setelah Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin, sesuai estimasi tertinggi untuk pemotongan pertama dalam lebih dari empat tahun.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 103,08 poin, atau 0,25%, menjadi 41.503,10, S&P 500 turun 16,32 poin, atau 0,29%, menjadi 5.618,26 dan Nasdaq Composite turun 54,76 poin, atau 0,31%, menjadi 17.573,30.

Perdagangan berlangsung tidak stabil. Sebelum pengumuman The Fed, S&P 500 berayun antara keuntungan dan kerugian kecil. Indeks acuan tersebut sempat naik hingga 1% setelah pengumuman sebelum memangkas keuntungan dan akhirnya ditutup lebih rendah. Dow dan S&P 500 mencapai level tertinggi intraday sebelum melemah.

Baca:
10 Negara Pemberi Gaji Tertinggi di Dunia : Ada yang Rp1 M Setahun

Mengutip "kepercayaan yang lebih besar" bahwa inflasi bergerak menuju target 2% bank sentral, The Fed memangkas suku bunga sebesar setengah poin persentase, karena kini fokus pada menjaga pasar tenaga kerja tetap sehat.

"The Fed mengakhiri jeda dengan langkah besar. Ini sinyal kuat bahwa mereka memangkas sebesar 50 basis poin dan mengharapkan pemotongan 50 basis poin lagi tahun ini," kata Brian Jacobsen, kepala ekonom di Annex Wealth Management di Menomonee Falls, Wisconsin.

"The Fed memproyeksikan bahwa dengan memajukan pemotongan suku bunga, mereka dapat mencapai target dengan tingkat pengangguran sebesar 4,4% dan inflasi turun dengan cepat menuju target."

Pasar kini sepenuhnya memperkirakan pemotongan setidaknya 25 basis poin pada pertemuan The Fed di bulan November, dengan peluang sekitar 35% untuk pemotongan 50 basis poin lainnya.

"Sungguh mengejutkan bagi saya bagaimana ketika pasar mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka segera menginginkan lebih," kata Steve Sosnick, kepala strategi pasar di Interactive Brokers di Greenwich, Connecticut.

"Penting untuk dicatat bahwa saham tidak melonjak (setidaknya belum) setelah mendapatkan apa yang mereka inginkan. Setelah tujuh hari berturut-turut naik, banyak kabar baik sudah diperhitungkan."

Pasar keuangan Indonesia akan bergerak diiringi oleh sentimen pemangkasan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia.

Pemangkasan suku bunga dinilai baik bagi pertumbuhan ekonomi sebab biaya ekspansi dan invetasi mejadi lebih murah saat suku bunga bank sentral memangkas suku bunga acuannya.

The Fed Pangkas Suku Bunga 50 Basis Poin

The Fed membuat kejutan dengan memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,0% pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

Pemangkasan sebesar 50 bps lebih besar dibandingkan ekspektasi pasar yang hanya 25 bps. Pemangkasan ini merupakan yang pertama sejak Maret 2020 atau empat tahun lalu saat awal pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, The Fed mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli 2023. Mereka kemudian menahan suku bunga di level 5,25-5,50% pada September 2023-Agustus 2024 atau lebih.

The Fed meyakini inflasi AS sudah bergerak menuju target kisaran mereka di angka 2% sehingga memangkas suku bunga. Namun, faktor utama dari pemangkasan sebesar 50 bps adalah tingkat pengangguran AS yang melambung.

"Mengingat kemajuan dalam inflasi dan keseimbangan risiko, Komite memutuskan untuk menurunkan suku bunga sebesar 50 bps," tulis The Fed dalam website resmi mereka.

Sebagai catatan, inflasi AS jauh melandai ke 2,5% (year on year/yoy) pada Agustus 2024, dari 3,7% pada Agustus 2023. Tingkat pengangguran mencapai 4,2% pada Agustus 2023, dari 3,8% pada Agustus 2023. Angka pengangguran bahkan sempat menyentuh 4,3% pada Juli 2024 yang merupakan rekor tertinggi sejak Oktober 2021.

Chairman The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers menjelaskan pemangkasan suku bunga 50 bps mencerminkan keyakinan The Fed jika kebijakan tersebut bisa membantu pasar tenaga kerja tetapi tetap membawa inflasi bergerak menuju 2% secara berkelanjutan.

Powell menjelaskan mayoritas anggota Federal Open Market Committee (FOMC) mendukung pemangkasan suku bunga meskipun ada yang tidak sepakat dengan pemotongan 50 bps.

"Dot plot" yang berisikan pandangan 19 anggota FOMC juga menunjukkan bahwa 10 dari 19 menginginkan pemangkasan 50 bps lagi di sisa tahun.

Pemangkasan Suku Bunga Kali Ini Akan Berlanjut

Anggota FOMC melihat suku bunga acuan The Fed ada di 4,4% pada akhir tahun ini, setara dengan 4,25%-4,5%. The Fed akan menggelar pertemuan FOMC kembali pada 7 November dan 18 Desember 2024.

Sementara itu untuk 2025, The Fed memproyeksikan suku bunga berada di 3,4%. Angka ini mengindikasikan adanya pemotongan 100 bps atau 1%. Pada 2026, suku bunga diharapkan turun menjadi 2,9% atau dipangkas 50 bps.

Pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin jarang terjadi dalam sejarah The Fed.
Pada periode 1994-2024 atu dalam 30 tahun terakhir, The Fed hanya memangkas suku bunga 50 bps atau lebih dalam kondisi darurat atau krisis yakni pada 2001 saat terjadi krisis bubble internet atau gelembung dot-com.

Pemangkasan 50 bps dan lebih juga dilakukan saat ekonomi AS dilanda krisis subprime Mortgage pada 2007-2008. Pemangkasan sebesar 150 bps dilakukan pada Maret 2020 saat seluruh dunia dihantam pandemi Covid-19.

Ringkasan Proyeksi Ekonomi (Summary of Economic Projections/SEP)

Selain mengumumkan kebijakan suku bunga, The Fed juga merilis Ringkasan Proyeksi Ekonomi (Summary of Economic Projections/SEP). Dokumen SEP terbaru memperkirakan inflasi pengeluaran konsumsi pribadi warga AS atau PCE turun menjadi 2,3% pada akhir 2024 dan 2,1% pada akhir 2025.

Tingkat pengangguran diperkirakan akan berada di angka di 4,4% pada 2024 dan 2025. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 2,1% hingga 2024 dan 2% tahun depan.

Proyeksi inflasi dan pertumbuhan ekonomi lebih optimis tetapi sangat negatif untuk angka pengangguran.

Pada pertemuan FOMC sebelumnya di Juni, The Fed memperkirakan inflasi inti pengeluaran pribadi warga AS atau PCE akan mencapai 2,5-2,9% pada akhir 2024.

Pertumbuhan ekonomi AS pada 2024 direvisi ke bawah menjadi 1,9-2,3% untuk 2024. Angka pengangguran diperkirakan ada di 4,0-4,1% pada 2024.

Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga 25 Bps

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) akhirnya memangkas suku bunga acuan atau BI Rate pada September 2024. BI rate ditetapkan menjadi 6% dari sebelumnya 6,25%.

Sementara suku bunga Deposit Facility juga dipangkas menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75%.

Demikianlah disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (18/9/2024).

Pemangkasan suku bunga ini adalah yang pertama sejak Februari 2021. BI mengerek suku bunga sebesar 275 bps sepanjang Agustus 2022-April 2024 sebelum menahannya pada Mei, Juni, Juli, dan Agustus 2024.

"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 September 2024 memutuskan untuk menurunkan BI-Rate menjadi 6%," kata Perry.

Konsensus CNBC Indonesia yang dihimpun dari 17 lembaga/institusi mayoritas memproyeksikan bahwa BI masih akan menahan suku bunganya di level 6,25%. Sementara terdapat dua institusi yang memperkirakan BI akan menurunkan suku bunganya sebesar 25 (basis poin/bps) kali ini menjadi 6,00%.

Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:

  • Rilis Suku Bunga Bank Inggris Raya (pukul 18.00 WIB)
  • Rilis Klaim Awal Pengangguran AS (pukul19.30 WIB)

Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:

  • RUPSLB: TCPI
  • Dividen: BTON

Berikut untuk indikator ekonomi RI :

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

Next Page The Fed Pangkas Suku Bunga, Wall Street Melemah
Pages Next