gigi copot togel 2d

    Release time:2024-10-08 04:06:44    source:erek erek buang air besar   

gigi copot togel 2d,tafsir mimpi joker merah,gigi copot togel 2d

Jakarta, CNBC Indonesia- Peluru artileri yang dijual oleh produsen senjata India telah dialihkan oleh pelanggan Eropa ke Ukraina. Hal ini memicu amarah Rusia, sebab New Delhi merupakan salah satu sekutu Moskow.

Sebuah laporan Reuters, mengutip sebelas pejabat pemerintah dan industri pertahanan India dan Eropa pada Kamis (19/9/2024), menyebut New Delhi belum melakukan intervensi untuk menghentikan perdagangan produk amunisinya dari Eropa ke Ukraina, meskipun ada protes dari Moskow.

Dua sumber pemerintah India dan dua sumber industri pertahanan mengatakan bahwa Delhi hanya memproduksi amunisi dalam jumlah yang sangat kecil yang digunakan oleh Ukraina. Seorang pejabat memperkirakan bahwa jumlahnya di bawah 1% dari total senjata yang diimpor oleh Kyiv sejak perang.

Baca:
PBB Usir Israel dari Palestina, 14 Negara Ini Menolak-Ada Tetangga RI

Namun, laporan tersebut tidak dapat memastikan apakah amunisi tersebut dijual kembali atau disumbangkan ke Kyiv oleh pelanggan Eropa.

Di antara negara-negara Eropa yang mengirim amunisi India ke Ukraina adalah Italia dan Republik Ceko, yang memimpin inisiatif untuk memasok Kyiv dengan peluru artileri dari luar Uni Eropa. Hal ini disampaikan oleh seorang pejabat Spanyol dan pejabat senior India, dan mantan eksekutif di Yantra India, perusahaan milik negara yang amunisinya digunakan oleh Ukraina.

Baik kementerian pertahanan Ukraina, Italia, Spanyol, dan Ceko tidak menanggapi permintaan komentar perihal ini.

Pejabat India tersebut mengatakan bahwa Delhi sedang memantau situasi tersebut. Namun, seorang eksekutif industri pertahanan yang mengetahui langsung tentang transfer tersebut, ia mengatakan India belum mengambil tindakan apa pun untuk membatasi pasokan ke Eropa.

Menurut sumber dan data bea cukai, pengalihan amunisi untuk mendukung pertahanan Ukraina terhadap Rusia telah terjadi selama lebih dari setahun.

Baca:
Kim Jong Un Luncurkan Rudal 'Monster' Terbaru, Rusia Kepincut

Kremlin telah mengangkat masalah tersebut setidaknya pada dua kesempatan, termasuk selama pertemuan bulan Juli antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan mitranya dari India, kata tiga pejabat India.

Pada Januari, juru bicara Kementerian Luar Negeri India Randhir Jaiswal sempat mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa India tidak mengirim atau menjual peluru artileri ke Ukraina.

Hubungan dengan Rusia

India memiliki hubungan hangat dengan Rusia, pemasok senjata utamanya selama beberapa dekade. Perdana Menteri Narendra Modi juga telah menolak untuk bergabung dengan rezim sanksi yang dipimpin Barat terhadap Moskow.

Rusia, yang memasok lebih dari 60% impor persenjataan Delhi, merupakan mitra yang berharga bagi India. Pada Juli, Modi memilih Moskow untuk perjalanan internasional bilateral pertamanya sejak terpilih untuk masa jabatan ketiga.

Namun, Delhi, yang telah lama menjadi importir senjata terbesar di dunia, juga melihat perang panjang di Eropa sebagai peluang untuk mengembangkan sektor ekspor senjata yang baru lahir, menurut enam sumber India yang mengetahui pemikiran resmi.

Di sisi lain, India dan Amerika Serikat, pendukung keamanan utama Ukraina, baru-baru ini memperkuat kerja sama pertahanan dan diplomatik dengan latar belakang kebangkitan China, yang keduanya dianggap sebagai saingan utama mereka.

Baca:
Respons Teror Ledakan Massal di Lebanon, Turki Akhirnya Nyatakan Sikap

Data Ekspor Senjata India

Menurut data yang dikumpulkan oleh lembaga pemikir Stockholm International Peace Research Institute, India mengekspor senjata senilai lebih dari US$3 miliar antara tahun 2018 dan 2023.

Menteri Pertahanan Rajnath Singh mengatakan pada konferensi 30 Agustus bahwa ekspor pertahanan melampaui US$2,5 miliar pada tahun fiskal lalu dan Delhi ingin meningkatkannya menjadi sekitar US$6 miliar pada tahun 2029.

Catatan bea cukai yang tersedia secara komersial menunjukkan bahwa dalam dua tahun sebelum invasi Februari 2022, tiga pembuat amunisi utama India - Yantra, Munitions India, dan Kalyani Strategic Systems - hanya mengekspor komponen amunisi senilai US$2,8 juta ke Italia dan Republik Ceko, serta Spanyol dan Slovenia, tempat kontraktor pertahanan telah berinvestasi besar dalam rantai pasokan untuk Ukraina.

Antara Februari 2022 dan Juli 2024, angka tersebut telah meningkat menjadi US$135,25 juta, data menunjukkan, termasuk amunisi yang sudah jadi, yang mulai diekspor India ke keempat negara tersebut.


(luc/luc) Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Kerahkan Drone Hantam Kyiv

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Perang Dunia 3 Tinggal 'Sejengkal', Peramal India Ungkap Tanggal Ini