hem item

    Release time:2024-10-08 19:40:00    source:monaco vs marseille   

hem item,arti kupu kupu hinggap di badan,hem item

MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Tiga tahun terakhir, luasan lahan tembakau di wilayah Kare mengalami peningkatan.

Petani banyak yang memanfaatkan lahan kosong untuk menanam tembakau dibandingkan jenis hortikultura seperti padi dan jagung.

"Tembakau ini lebih menguntungkan dibanding padi dan jagung, per hektarenya bisa menghasilkan 1,7 ton dengan masa panen tiga bulan setelah tanam, dan bisa panen 2-3 kali setiap tanam," ujar Sujianto, petani tembakau asal Desa Cermo, Kecamatan Kare, Senin (19/8).

Penyuluh pendamping Desa Cermo Ari Satria menyebutkan jika potensi lahan tidur di wilayah Kare mencapai 2.000 hektare.

Kemudian pada 2021 lalu di Kare mulai menanam tembakau di lahan seluas empat hektare tanpa kemitraan.

Baca Juga: SBY Tuntaskan Lukisan Pantai Klayar di Pancer Door, Sajikan Harmoni Alam Pacitan di Atas Kanvas

Setelahnya, naik jadi 23 hektare pada berikutnya tepatnya mulai masuk kemitraan dengan pabrik.

"Sejak itu naik terus, pada 2023 lalu luasan lahannya 50 hektare dan tahun ini mencapai 150 hektare untuk Kecamatan Kare," paparnya.

Sedangkan tembakau yang ditanam jenis kasturi yang secara grade terbaik dan diterima kemitraan pabrik.

Menurutnya semakin luasnya lahan tembakau ini disebabkan banyaknya petani yang tertarik pada tanaman ini.

Apalagi nilainya lebih menguntungkan dibandingkan menanam padi, jagung, kacang tanah dan ketela rambat sebagaimana sebelumnya.

Baca Juga: Ugal-ugalan, Sugeng Rahayu Senggol Brio di Ngawi, Bus dan Sopirnya Diamankan Polisi

"Perawatan tembakau ini lebih murah dibanding biaya usaha tani (BUT) padi. BUT tembakau dengan populasi tanaman 18 ribu sampai 20 ribu per hektare diangka Rp 20 juta sampai Rp 25 juta," katanya.

Sedangkan dari segi harga jual, pada tahun lalu harganya lumayan tinggi dan permintaanya cukup banyak.