buku mimpi bergambar 2 angka

    Release time:2024-10-08 06:14:42    source:lgogacor login   

buku mimpi bergambar 2 angka,atm toto,buku mimpi bergambar 2 angka

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menargetkan transaksi repurchase agreement atau repo akan berkembang pesat melalui lembaga Central Counterparty (CCP). Transaksi jual surat berharga dengan janji membeli kembali pada waktu dan harga yang telah disepakati itu akan naik pesat dalam 5 tahun mendatang.

Perry mengatakan, transaksi repo di Indonesia sebetulnya bergerak lambat selama 10 tahun terakhir, dengan total nilai rata-rata transaksi harian hanya di kisaran ratusan miliar, sebelum tembus Rp 1 triliun beberapa hari terakhir. Namun, dengan adanya CCP ia memastikan transaksi repo akan mencapai Rp 14 triliun per hari hingga 2030.

"Itu yang sudah kita susun strategic plannya bersama industri, bersama delapan bank dan KPEI. Ini dalam lima tahun ke depan dari Rp 14 triliun, 2030 insya Allah Rp 30 triliun per day," kata Perry dalam acara peluncuran CCP di Kantor Pusat BI, Jakarta, Senin (30/9/2024).

Baca:
CCP Resmi Berdiri, Pasar Keuangan RI Kini Setara Negara-Negara Maju

Perry mengatakan, melesatnya transaksi repo melalui CCP karena lembaga itu didesain untuk memitigasi berbagai risiko yang selama ini muncul melalui mekanisme bilateral trading over the counter. Risiko yang akan dimitigasi oleh CCP itu di antaranya risiko kegagalan transaksi antar pihak atau counterparty risk, risiko likuiditas (liquidity risk), dan risiko karena volatilitas harga pasar (market risk).

Ketika berbagai risiko itu makin termitigasi, Perry mengatakan, transaksi repo yang menggunakan underlying atau jaminan Surat Berharga Negara (SBN) ataupun Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) akan semakin likuid, karena tidak lagi menjadi aset yang tak bergerak. Karenanya, ia memastikan, transaksi repo yang seperti menggadaikan SBN itu akan semakin cepat ke depannya.

"Jadi yang selama ini SBN, termasuk juga SRBI yang selama ini beli kemudian dipegang saja, sekarang sudah digunakan menjadi underlying, menjadi repo untuk likuiditas," ujar Perry.

Baca:
CCP Diluncurkan, Bos BI Kabarkan Bank Sentral Seluruh Dunia

CCP juga menurutnya akan membuat tenor repo surat berharga makin panjang ke depan, karena risiko transaksinya hilang. dari yang saat ini hanya tenor dua minggu sampai satu bulan, ke depan akan menjadi tiga bulan, enam bulan, sembilan bulan, hingga 12 belas bulan.

"Akan kita berbanyak tiga bulan dan terus enam bulan, sembilan bulan, dua belas bulan. Sehingga pembentukan suku bunga dari pasar uang dari dua minggu sampai dengan setahun itu pro market. Dan market akan kita develop," tegasnya.

Perry juga menekankan, dengan semakin aktifnya SBN diperdagangkan, maka otomatis dampaknya akan membuat imbal hasil atau yieldnya semakin murah ke depan. Dengan begitu, pemerintah tidak akan terbebani fiskalnya untuk mengakomodir sepinya lelang SBN melalui pembentukan yield SBN yang tinggi.

"Ujung-ujungnya negara kita juga akan beruntung, karena yield SBN akan bisa turun juga. Liquidity ini akan menurunkan yield suku bunga," tutur Perry.

"Tetap perbankan ada untungnya, tetap ada spreadnya, jual-beli ya. Tapi spreadnya semakin lama, semakin mengecil. Inilah bagi pemerintah, itu saja, dengan premie risiko yang terus menurun," ungkapnya.


(haa/haa) Saksikan video di bawah ini:

Video: "Gaet" Investasi Asing, BI Bakal Bentuk Lembaga Baru

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Utang Jatuh Tempo Bengkak di Era Prabowo, Sebagian Dibayar ke BI