bandarjaya4d

    Release time:2024-10-08 04:05:14    source:erek erek anak anjing 4d   

bandarjaya4d,86bos login,bandarjaya4dJakarta, CNN Indonesia--

Pasukan Penjaga Pantai Filipina(PCG) mengerahkan kapal ke Laut China Selatan (LCS) usai menuding Chinamembangun sebuah pulau buatan di kawasan sengketa tersebut.

Juru bicara PCG Jay Tarriela mengatakan pihaknya mengerahkan sebuah kapal ke Sabina Shoal, Kepulauan Spratly, guna menghentikan Beijing mereklamasi pulau skala kecil di wilayah laut itu. Pengerahan kapal itu pun sukses menghentikan tindakan China.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONAL9 Negara Tolak Palestina Gabung PBB sampai Raja Charles Tunjuk William

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perintah itu dikeluarkan seiring dengan temuan sebuah tumpukan karang mati di atas gundukan pasir yang menyerupai pulau.

"Tidak ada yang akan menjaga (lokasi-lokasi ini) selain kami. Ini adalah tanggung jawab kami di bawah hukum internasional untuk menjaga kawasan dan memastikan bahwa lingkungan di sana tidak akan rusak dan bahwa tidak akan ada kegiatan reklamasi," kata Malaya, seperti dikutip Reuters, Senin (13/5).

Lihat Juga :
Apakah Musik Dilarang di Saudi dan Negara Arab Lain?

Menanggapi ini, Kementerian Luar Negeri China pada Senin membantah bahwa pihaknya sedang membangun sebuah pulau seperti yang dituduhkan Filipina. Kemlu China menyebut tudingan Manila merupakan "rumor tak berdasar".

"Baru-baru ini, Filipina berulang kali menyebarkan rumor, yang dengan sengaja mencoreng China dan berusaha untuk menyesatkan komunitas internasional, yang mana itu sia-sia," kata juru bicara Kemlu Beijing, Wang Wenbin.

Wenbin lantas mendesak Manila "kembali ke jalan yang benar" dalam menyelesaikan sengketa maritim lewat negosiasi dan konsultasi.

Pilihan Redaksi
  • Profil Andrei Belousov, Menhan Baru Rusia Pengganti Shoigu
  • 15 Negara NATO Dukung Palestina, Apa Saja?
  • Putin Ganti Menhan, Ahli Sebut Sinyal Perang Rusia-Ukraina Akan Lama

Laut China Selatan selama ini kerap dipersengketakan karena klaim yang saling tumpang tindih antara China dengan sejumlah negara seperti Filipina, Brunei, Malaysia, Taiwan, dan Vietnam.

China mengklaim nyaris seluruh wilayah Laut China Selatan sebagai miliknya, sesuai dengan sejarah. Beijing pun berusaha menegaskan klaim tersebut dengan beraktivitas intens seperti mengerahkan kapal-kapal patroli maupun membangun pulau buatan.

Salah satu wilayah LCS yang kerap menjadi sengketa adalah Kepulauan Spratly. China dan Filipina saling mengklaim satu sama lain atas wilayah ini.

Pengadilan Arbitrase Permanen sendiri pada 2016 telah memutuskan bahwa klaim China di LCS tak memiliki dasar hukum. Kendati begitu, China menolak mentah-mentah putusan tersebut.

(blq/rds)