asiand4

    Release time:2024-10-08 00:15:04    source:mimpi 2d bergambar   

asiand4,jituangka login,asiand4

Jakarta, CNBC Indonesia- Australia dan Filipina mengatakan militer mereka akan melakukan aktivitas maritim bersama dengan Jepang, Selandia Baru, dan Amerika Serikat (AS) di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Manila di Laut China Selatan (LCS). Hal terjadi saat China terus menegaskan klaim teritorialnya di wilayah tersebut.

Departemen Pertahanan Australia mengatakan bahwa program yang disebut Aktivitas Kerja Sama Maritim ini merupakan bentuk komitmen kolektif untuk memperkuat kerja sama regional dan internasional dalam mendukung Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera

"Kapal Angkatan Laut HMAS Sydney dan pesawat patroli maritim Angkatan Udara Kerajaan Australia P-8A Poseidon akan beroperasi dengan negara-negara mitra untuk meningkatkan kerja sama dan interoperabilitas antara angkatan bersenjata kita," tambah pernyataan tersebut, dikutip Selasa (1/10/2024).

Baca:
Israel Siapkan Serangan Besar, Pasukan Lebanon Mundur dari Perbatasan

Latihan bersama ini dilakukan setelah serangkaian perselisihan udara dan laut antara Filipina dan China. China diketahui memiliki sejumlah klaim yang tumpang tindih dengan wilayah kedaulatan Filipina di LCS, seperti contohnya di Dangkalan Scarborough.

Pekan lalu, kapal angkatan laut dari Selandia Baru dan Australia berlayar melalui Selat Taiwan, bagian dari LCS. Departemen Pertahanan Australia mengatakan hal ini menunjukkan komitmen negara tersebut terhadap Indo-Pasifik yang terbuka, stabil, dan makmur.

China, yang mengeklaim Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri, mengatakan bahwa hanya mereka adalah pihak yang menjalankan kedaulatan dan yurisdiksi atas selat tersebut.

Baik AS maupun Taiwan mengatakan bahwa selat tersebut, yang menjadi rute perdagangan utama yang dilalui oleh sekitar setengah dari kapal kontainer global, adalah jalur air internasional.

Baca:
AS Ungkap Israel Telah Memulai Invasi Darat di Lebanon, Ini Sasarannya

"Australia telah secara konsisten menekan China untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di LCS dan Selat Taiwan," kata Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong dalam pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Sabtu lalu.

"Kami menyambut baik dimulainya kembali dialog tingkat pemimpin dan militer antara AS dan China," tambah Wong, menurut transkrip.

China berkukuh mengeklaim sekitar 90% dari LCS dalam apa yang disebut sebagai 'sembilan garis putus-putus' dimana mencakup area seluas sekitar 3,5 juta kilometer persegi (1,4 juta mil persegi). Bahkan, China dilaporkan telah membangun kota seluas 800 ribu mil persegi di Kepulauan Paracel bernama Shansa.

Hal ini selalu tumpang tindih dengan klaim teritorial Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Lautan itu juga diyakini sebagai lautan yang kaya hasil alam, terutama migas dan ikan.

 


(luc/luc) Saksikan video di bawah ini:

Video: Terkubur Sejak PD II, Bom AS Meledak di Bandara Jepang

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Panas! Pulau Buatan China Tiba-Tiba Muncul di Dekat RI