togelon alternatif

    Release time:2024-10-08 03:59:44    source:surya777 slot rtp   

togelon alternatif,erek erek sepatu 2d,togelon alternatifJakarta, CNN Indonesia--

Qatar merasa tersinggung terhadap Israel setelah sang Perdana MenteriBenjamin Netanyahu ketahuan menyebut Doha sebagai "mediator problematik" meski selama ini telah membantu menengahi konflik Israel-Hamas.

Pernyataan Netanyahu itu terekam dalam rekaman audio yang bocor dan disiarkan media Israel, Channel 12,pada Selasa (23/1).

Lihat Juga :
Debat DK PBB, RI Cs Walk Out saat Israel Pidato soal Agresi ke Gaza

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Qatar merupakan mediator dan berperan penting sebagai perantara dalam upaya negosiasi Israel dan Hamas.

Pemerintah Qatar juga menganggap pernyataan Netanyahu "tak bertanggung jawab dan dapat merusak" upaya mediasi dengan Hamas selama ini.

Pernyataan Netanyahu soal Qatar ini muncul saat dia bertemu dengan keluarga sandera.

Dalam rekaman suara yang bocor itu, Netanyahu terdengar membandingkan peran Qatar dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Qatar, menurut saya, pada hakikatnya tak berbeda dengan PBB. Pada dasarnya tak ada bedanya dengan Palang Merah, dan dalam beberapa hal bahkan lebih bermasalah," ujar dia, dikutip CBC News.

Lebih lanjut, Netanyahu juga mengaku telah menyampaikan kemarahan dia terhadap Amerika Serikat karena memperbarui pangkalan militer di Qatar.

Ia mengatakan telah meminta AS untuk menekan Qatar dan Hamas.

Perseteruan Israel dan Qatar ini muncul saat pasukan Zionis terus menggempur Palestina.

Pilihan Redaksi
  • Media Asing Sorot Elektabilitas Capres RI sampai Junta Myanmar Goyang
  • Skandal Tas Dior Ibu Negara Gegerkan Korsel Jelang Pemilu, Ada Apa?
  • Arab Saudi Buka Toko Minuman Alkohol Pertama, Jual Miras bagi Diplomat

Di waktu yang sama, Dewan Keamanan PBB tengah menggelar pertemuan untuk membahas situasi yang berkembang di Palestina.

Ribut-ribut ini juga muncul usai Israel disebut mengajukan proposal sebagai tawaran kesepakatan damai. Usulan itu mencakup jeda pertempuran dua bulan hingga mengembalikan seluruh sandera.

Hamas menolak usulan tersebut. Mereka menyatakan ingin pertempuran berakhir sepenuhnya. Kelompok ini juga sempat mengajukan usulan damai, tetapi ditolak Israel.

Usulan Hamas berupa penarikan pasukan Israel dari Palestina dan pengakuan terhadap kelompok ini sebagai pemerintah di Gaza.

(isa/rds)