sn2121

    Release time:2024-10-08 00:01:59    source:erek erek petani   

sn2121,atiral sdy,sn2121Jakarta, CNN Indonesia--

Undang-undang baru di Florida, Amerika Serikat, melarang warga negara Chinamembeli dan memiliki properti di sana karena khawatir ancaman mata-mata.

Berdasar SB 246, warga negara Rusia, Iran, Korea Utara, Kuba, Venezuela dan Suriah dilarang membeli properti dalam jarak 10 mil (sekitar 16 km) dari "instalasi militer atau fasilitas infrastruktur penting" di Florida.

Kemudian aturan ini makin ketat buat warga negara China. Mereka yang tidak memiliki hak permanen untuk tinggal di AS dilarang membeli properti apa pun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jin Bian, insinyur perangkat lunak, urung membeli rumah dekat kantornya di Tampa, Florida. Dia diberitahu bahwa pembelian rumah di sana bisa membuatnya dipenjara.

"Setelah saya mengetahuinya, saya bahkan tidak repot-repot melihatnya lagi," kata Bian.

Padahal Bian telah tinggal di AS selama 12 tahun dan seorang penerima visa H-1B. Dia mempertimbangkan kehidupannya di Florida setelah setahun aturan berlaku.

Pilihan Redaksi
  • Kenapa Greece Disebut Yunani dalam Penamaan di RI?
  • Biden Soroti Penderitaan Warga Sipil di Gaza dalam Pesan Idul Adha
  • Kapal China dan Filipina Tabrakan di Kawasan LCS yang Disengketakan

Ancaman mata-mata

UU ini diterbitkan saat hubungan antara AS dan China makin tegang, dan muncul ketakutan besar akan aksi spionase.

Hal ini juga didorong insiden tahun lalu ketika balon pengintai dari China ditemukan di Montana dan akhirnya ditembak jatuh oleh AS.

TikTok pun sempat dituduh sebagai mata-mata. Kemudian anggota parlemen AS memperingatkan pembelian lahan pertanian oleh China memicu ancaman keamanan nasional.

Sementara itu, RUU 264 Senat Florida mulai berlaku pada 1 Juli 2023. Warga negara China yang tidak punya kartu hijau akan dituntut jika ketahuan membeli properti di Florida.

Tak hanya pembeli, penjual dan agen real estate juga dianggap bertanggung jawab berdasarkan hukum.

Kegelisahan soal SB 264 juga dirasakan Susan Li, pemilik usaha kecil di Orlando, Florida. Dia mengaku "benar-benar merasakan diskriminasi" saat tahu tentang RUU tersebut.

Keluarganya memutuskan untuk berhenti mencari perumahan karena takut akan konsekuensi hukum.

"Tidak peduli apakah saya memiliki green cardatau warga negara, saya tetap memiliki wajah Tionghoa," katanya.

(els/vws)