bettogel asia

    Release time:2024-10-08 04:27:36    source:ninja 338   

bettogel asia,pola maxwin olympus hari ini 2023,bettogel asia

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau bergairah pada perdagangan sesi I Kamis (1/9/2024), jelang keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) pada siang hari ini dan hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) pada Kamis dini hari waktu Indonesia.

Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG menanjak 0,87% ke posisi 7.897,42. IHSG pun makin dekati level psikologis 7.900 hingga akhir sesi I hari ini. Jika di sesi II penguatan IHSG semakin kencang, maka indeks bursa Tanah Air tersebut dapat menembus level psikologis 7.900.

IHSG juga kembali mencetak rekor tertinggi intraday­-nya pada sesi I hari ini. Adapun terakhir IHSG mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) yakni pada perdagangan Senin lalu di 7.831,78.

Baca:
Pukul 11:00 WIB, IHSG Menguat 0,7%, Makin Dekati 7.900-an

Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 7,6 triliun dengan melibatkan 15 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 741.897 kali. Sebanyak 283 saham naik, 259 saham turun, dan 250 saham cenderung stagnan.

Secara sektoral, sektor properti melesat dan turut membantu IHSG menguat yakni mencapai 2,05%.

Dari sisi saham, empat saham bank raksasa menjadi penopang terbesar IHSG pada sesi I hari ini, yakni saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang mencapai 21,7 indeks poin, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 14,8 indeks poin, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Sebesar 4,48 indeks poin, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebesar 4,47 indeks poin.

Berikut daftar saham yang menjadi penopang atau moversIHSG pada sesi I hari ini.

IHSG cenderung cerah bergairah setelah BI dan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya kemarin.

Kemarin, BI terlebih dahulu memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan (BI rate) sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 6,00%, dari sebelumnya di level 6,25%. Sementara suku bunga Deposit Facility juga dipangkas menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75%.

Baca:
Batalkan MoU, Multivision (RAAM) Gak Jadi Caplok 30% Saham B-Universe

Demikianlah disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (18/9/2024).

Pemangkasan suku bunga ini adalah yang pertama sejak Februari 2021. BI mengerek suku bunga sebesar 275 bp sepanjang Agustus 2022-April 2024, sebelum kemudian menahannya pada Mei, Juni, Juli, dan Agustus 2024.

"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 September 2024 memutuskan untuk menurunkan BI-Rate menjadi 6%," kata Perry.

Konsensus CNBC Indonesiayang dihimpun dari 17 lembaga/institusi mayoritas memproyeksikan bahwa BI masih akan menahan suku bunganya di level 6,25%. Sementara terdapat dua institusi yang memperkirakan BI akan menurunkan suku bunganya sebesar 25 kali ini menjadi 6,00%.

Setelah BI memutuskan untuk memangkas BI rate, kemudian pada Kamis dini hari waktu Indonesia, kabar baik datang lagi dari The Fed, di mana bank sentral Negeri Paman Sam tersebut memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya. Bahkan yang lebih mengejutkan, pemangkasan kali ini cukup besar atau hard landingyakni sebesar 50 bp menjadi 4,75-5,0%.

Pemangkasan sebesar 50 bp lebih besar dibandingkan ekspektasi pasar yang hanya 25 bp. Pemangkasan ini merupakan yang pertama sejak Maret 2020 atau empat tahun lalu saat awal pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, The Fed mengerek suku bunga sebesar 525 bp sejak Maret 2022 hingga Juli 2023. Mereka kemudian menahan suku bunga di level 5,25-5,50% pada September 2023-Agustus 2024 atau lebih.

The Fed meyakini inflasi AS sudah bergerak menuju target kisaran mereka di angka 2% sehingga mereka akhirnya memilih untuk memangkas suku bunga. Namun, faktor utama dari pemangkasan sebesar 50 bp adalah tingkat pengangguran AS yang melambung.

"Mengingat kemajuan dalam inflasi dan keseimbangan risiko, Komite memutuskan untuk menurunkan suku bunga sebesar 50 bp," tulis The Fed dalam website resmi mereka.

Sebagai catatan, inflasi AS jauh melandai ke 2,5% (year-on-year/yoy) pada Agustus 2024, dari 3,7% pada Agustus 2023. Tingkat pengangguran mencapai 4,2% pada Agustus 2023, dari 3,8% pada Agustus 2023. Angka pengangguran bahkan sempat menyentuh 4,3% pada Juli 2024 yang merupakan rekor tertinggi sejak Oktober 2021.

Chairman The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers menjelaskan pemangkasan suku bunga 50 bp mencerminkan keyakinan The Fed jika kebijakan tersebut bisa membantu pasar tenaga kerja tetapi tetap membawa inflasi bergerak menuju 2% secara berkelanjutan.

Powell menjelaskan mayoritas anggota Federal Open Market Committee (FOMC) mendukung pemangkasan suku bunga meskipun ada yang tidak sepakat dengan pemotongan 50 bp.

"Dot plot" yang berisikan pandangan 19 anggota FOMC juga menunjukkan bahwa 10 dari 19 menginginkan pemangkasan 50 bps lagi di sisa tahun.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd) Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Bangkit Menguat Saat RI Alami Deflasi 5 Bulan Beruntun

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article IHSG Galau Jelang Putusan MK, 5 Saham Ini Jadi Penahannya