mimpi melihat ular banyak menurut islam

    Release time:2024-10-08 03:34:32    source:gigi no togel   

mimpi melihat ular banyak menurut islam,nomer togel 97,mimpi melihat ular banyak menurut islamJakarta, CNN Indonesia--

Anwar Ibrahim akhirnya ditunjuk Raja MalaysiaAl-Sultan Abdullah menjadi Perdana Menteri baru, hari ini, Kamis (24/11).

Pemimpin koalisi Pakatan Harapan tersebut selama ini dikenal sebagai orang yang reformis. Ia kerap membakar semangat pendukungnya untuk turun ke jalan melawan koalisi penguasa, Barisan Nasional, usai dipecat dari posisi wakil perdana menteri.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALPM Malaysia Anwar Ibrahim Terima Kasih ke Jokowi hingga Tak Ambil Gaji

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu sikap keterbukaanya ditunjukkan lewat bergabungnya partai minoritas, Partai Tindakan Demokratik, yang merupakan partai sekuler dengan basis massa kaum urban dan non-Muslim.

[Gambas:Video CNN]

Dengan segala prinsip tersebut, bagaimana sebetulnya ideologi politik Anwar Ibrahim?

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Sultan Zainal Abidin di Malaysia, Suyatno Ladiqi, mengatakan Anwar Ibrahim memiliki pandangan politik yang mengutamakan prinsip "kemajemukan".

Lihat Juga :
4 Alasan Eks PM Mahathir Mohamad Keok di Pemilu Malaysia

Menurut Suyatno, politikus yang baru pertama kali menjabat perdana menteri itu memiliki warna politik yang senada dengan semboyan reformasinya selama ini. Kekuatan politiknya ditopang oleh kemajemukan komponen pendukung dari segi etnis maupun religi.

"Bagi Anwar, pandangan politik yang menerima kemajemukan bangsa yang tinggal di Tanah Melayu menjadi isu utama perpaduan," kata Suyatno kepada CNNIndonesia.com, Kamis (24/11).

Meski menjunjung keberagaman di tengah negara yang cukup konservatif, Suyatno menilai Anwar "masih menghormati lembaga Raja-raja dan Islam sebagai agama resmi yang memang menjadi pilar negara Malaysia."

Menurut dia, cara berpolitik Anwar memang kerap menyebabkan sang perdana menteri menjadi sasaran empuk stigma liberal dan pro-LGBT.

Meski begitu, politik reformasinya tersebut justru menjadi buah kemenangan untuk 26 tahun karier politik Anwar.

Lihat Juga :
Adik Kim Jong Un Cap AS Anjing Menggonggong yang Ketakutan

"Dalam pandangan saya ketokohan Anwar akan mendominasi perpolitikan Malaysia. Mengingat tiadanya tokoh sekaliber Anwar di Malaysia sekarang ini," ucapnya.

Selama menjabat sebagai perdana menteri ke depan, Suyatno menilai Anwar bakal konsisten dengan perjuangan-perjuangan reformasinya yang sudah ia dengungkan sejauh ini. Sebab kekuatan Anwar pada hakikatnya berasal dari pendukungnya yang beragam, yakni etnis China, Melayu, dan India.

"Juga kelompok non-Islam (seperti) Cina, India, dan Sarawak menjadi kunci kemenangannya," ujar dia.

Anwar Ibrahim jadi PM Malaysia bisa menutup pamor koalisi oposisi, baca di halaman berikutnya...

Koalisi Oposisi Bisa Kalah Pamor

Sementara itu, oposisi Anwar yang sarat akan "politik identitas", menurut Suyatno bakal kalah pamor dengan Anwar yang sudah menyelami fluktuasi politik selama ia berkarier selama empat dekade terakhir.

Lihat Juga :
Anwar Ibrahim, Tokoh Reformasi yang Dibui 3 Kali Kini Jadi PM Malaysia

"Sementara oposisi masih berpijak kepada politik perkauman dan agama untuk mendapatkan dukungan," tandasnya.

Anwar Ibrahim akhirnya menjadi PM baru Malaysia setelah drama panjang karena tak ada pemenang mutlak dalam pemilu akhir pekan lalu.

Berdasarkan hasil pemilu yang keluar pada Minggu (20/11), tak ada satu pun partai atau koalisi yang berhasil mengantongi suara mayoritas.

Lihat Juga :
Anwar Ibrahim: Saya Tak Akan Ambil Gaji sebagai PM Malaysia

Menurut konstitusi Malaysia, untuk membentuk kabinet, partai atau koalisi perlu 112 suara dari total 222 kursi parlemen. Pemegang mayoritas ini yang berhak memberikan nama calon PM ke raja.

Dalam pemilu, koalisi pimpinan Anwar, Pakatan Harapan (PH), memang meraih suara terbanyak dalam pemilu akhir pekan lalu dengan 82 kursi. Namun, angka tersebut tak cukup untuk meraih mayoritas.

Sementara koalisi pendukung Muhyiddin Yassin selaku lawan berat, Perikatan Nasional (PN), hanya mendapat 73 kursi.