fts 23

    Release time:2024-10-08 04:18:55    source:arab gokil   

fts 23,erek erek kelelawar masuk rumah,fts 23Jakarta, CNN Indonesia--

Generasi Zdan milenial disebut berisiko tinggi menjadi lebih miskindibanding generasi sebelumnya akibat tren 'doom spending'atau pengeluaran yang tidak terkendali.

Menurut laporan Psychology Today, doom spendingterjadi ketika seseorang melakukan belanja tanpa berpikir panjang.

Biasanya fenomena ini dilakukan sebagai pelarian dari stres atau kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi dan masa depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir Bloomberg,doom spendingadalah aktivitas membelanjakan uang untuk menghilangkan stres di tengah kekhawatiran atas kondisi ekonomi yang tidak pasti dan kondisi hubungan internasional yang tidak stabil.

Berbeda dengan retail therapy, di mana seseorang berbelanja untuk menghibur diri akibat masalah pribadi seperti cinta, karir, atau keluarga, doom spending dipicu oleh faktor eksternal seperti ketidakstabilan ekonomi global dan ketimpangan kekayaan antara masyarakat umum dan kelas super kaya.

Keberadaan ponsel pintar yang memudahkan akses informasi tentang krisis ekonomi, perang, hingga isu lingkungan bisa memperburuk fenomena ini. Fitur pembayaran seperti 'Buy Now, Pay Later (BNPL)'juga semakin mendorong perilaku belanja impulsif.

Ylva Baeckström, dosen senior keuangan di King's Business School, menyebut doom spendingsebagai praktik fatalistis yang berbahaya.

"Anak-anak muda menerjemahkan perasaan buruk mereka menjadi kebiasaan belanja yang buruk," ujarnya.

Karena masalah ini, Baeckström memperkirakan bahwa generasi Z dan milenial akan lebih miskin daripada generasi sebelumnya.

"Generasi sekarang mungkin tidak akan mencapai apa yang dicapai orang tua mereka," tambahnya.

Prediksi ini didukung oleh survei keuangan internasional yang dilakukan oleh CNBC dan Survey Monkey, yang menunjukkan hanya 36,5 persen orang dewasa merasa lebih baik secara finansial dibanding orang tua mereka. Sementara 42,8 persen lainnya merasa kondisi finansial mereka lebih buruk.

Sebuah survei lain yang diselenggarakan oleh Intuit Credit Karma pada November 2023 menunjukkan bahwa 96 persen orang Amerika khawatir dengan keadaan ekonomi, dan lebih dari seperempat dari mereka menghabiskan uang untuk mengatasi stress yang mereka rasakan.

Lihat Juga :
Gen Z-Milenial Diprediksi Miskin Imbas Tren Doom Spending

Di tengah ketidakpastian ini, banyak generasi muda mengadopsi pola pikir 'You Only Live Once (YOLO)'dan memilih untuk menikmati hidup dengan membelanjakan uang untuk barang-barang mewah. Fenomena ini juga diperburuk dengan mudahnya akses pinjaman onlinedi berbagai platform media sosial.

Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa nilai penyaluran fintech lending atau pinjaman online mencapai Rp20,53 triliun pada Agustus 2023. Dari jumlah itu, 60 persen pengguna pinjaman online berasal dari kalangan milenial dan generasi Z, yang berusia 19-34 tahun.

Fenomena doom spendingini menimbulkan kekhawatiran bahwa generasi muda tidak hanya menghadapi tekanan ekonomi, tetapi juga risiko jatuh ke dalam jebakan hutang yang semakin memperburuk situasi finansial mereka di masa depan.

[Gambas:Video CNN]



(lau/agt)