umur garnacho

    Release time:2024-10-08 04:07:54    source:erek 08   

umur garnacho,data pengeluaran sgp 2018,umur garnacho

Jakarta, CNBC Indonesia -Badai terhadap mata uang Garuda masih saja berlanjut, kini dolar sudah menyentuh di atas level psikologis Rp15.400/US$.

Melansir Refinitiv pada perdagangan Kamis hari ini (3/10/2024) hingga pukul 12.30 WIB, rupiah melemah 0,95% dalam melawan dolar AS berada di Rp15.405/US$. Pelemahan rupiah hari ini menjadi yang paling parah pada pekan ini, jika diakumuasi rupiah sudah lebih mahal kurang lebih  400 perak dibandingkan dolar AS. 

Jika pelemahan ini berakhir sampai akhir sesi, ini bakal menjadi depresiasi selama empat hari beruntun. Pelemahan ini juga potensi membawa rupiah ke posisi paling lemah selama sebulan terakhir.

Ada sejumlah faktor yang membuat rupiah terperosok. Mulai dari memanasnya geopolitik Iran - Israel, stimulus jumbo China, indeks dolar melambung, sampai aliran dana asing keluar dari RI.

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Memanas

Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Wisnubroto mengatakan salah satunya karena ada pengaruh sentimen memanasnya geopolitik di Timur Tengah.

Rully menyampaikan "Sepertinya memang pengaruh global, sentimen risk - off karena eskalasi geopolitik di Middle East"

Sebagaimana diketahui, pada Selasa (1/10/2024), Iran melancarkan serangan besar-besaran menggunakan rudal ke Israel hanya beberapa jam setelah pejabat Gedung Putih memperingatkan bahwa Teheran "segera" merencanakan serangan.

Setelah serangan misil dari Iran, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji bahwa Iran akan "membayar mahal," yang meningkatkan kekhawatiran akan pecahnya perang besar di kawasan tersebut.

Situasi ini semakin diperparah dengan dukungan penuh Washington kepada Israel, memicu ketakutan bahwa ketegangan bisa meluas.

Baca:
Bisa Jebol Iron Dome Israel, Ahli Ungkap Kemampuan Rudal Baru Iran

Ahmad Mikail, ekonom Sucor Sekuritas juga menanggapi, dari memanasnya Iran dan Israel Ini membuat pelaku pasar khawatir harga minyak dunia akan naik lagi.

"Khawatir harga minyak akan naik tajam, jika israel menyerang ladang minyak Iran. Kita impor minyak itu bisa 1,4 juta barel" ungkap Ahmad.

Barra Kukuh Mamia, Ekonom PT Bank Central Asia Tbk juga mengatakan dengan ekspektasi harga minyak naik lagi, investor menjadi gamang tentang pemangkasan suku bunga, aliran dana asing ke emerging market, dan current account Indonesia.

Lebih lanjut Bara menyampaikan, rupiah kita sudah overvalued karena ekspektasi cut rate yang cepat akibat inflasi global melandai, yang salah satunya karena minyak turun.

"Tadinya inflasi sudah turun karena harga minyak turun, tetapi sekarang investor gamang karena ada tensi Iran - Israel meningkat membuat harga minyak naik lagi"

Efek Pidato Powell dan Wait and See Data AS

Faktor pelemahan rupiah juga datang dari pidato Jerome Powell, Chairman Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) yang menyatakan untuk tidak buru-buru dalam memangkas suku bunga

Powell mengisyaratkan akan ada dua pemotongan suku bunga lagi pada akhir tahun, masing-masing sebesar 25 basis points (bps). Pelaku pasar akhirnya merasa kecewa karena pemangkasan tersebut tidak akan mencapai 50 bps sebagaimana yang diharapkan.

Suku bunga saat ini berada di kisaran 4,75-5,00%, dan pelaku pasar terus mencermati apakah kebijakan ini akan cukup untuk meredam inflasi serta menjaga stabilitas ekonomi.

Baca:
Badai Belum Berlalu, Ada Kabar Genting dari AS Bisa Tekan Pasar

Selain itu, pelaku pasar kembali ke mode wait and seedata ekonomi yang akan semakin melengkapi data pasar tenaga kerja pada hari ini.

Berdasarkan konsensus Trading Economics, klaim pengangguran diperkirakan akan meningkat menjadi 220.000, naik dari pekan sebelumnya sebesar 218.000

Kemudian dilanjutkan data Non-Farm Payrolls AS pada esok hari (4/10/2024). Konsensus berada di angka 142K, menandakan potensi perlambatan di sektor pekerjaan.

Tingkat pengangguran yang diproyeksikan stabil di 4.2%, serta pertumbuhan gaji per jam yang diantisipasi melemah, menjadi penentu apakah Federal Reserve akan melunak di pertemuan berikutnya.

Indeks Dolar Melambung, Asing Keluar dari RI

Sejumlah ketidakpastian alhasil membuat indeks dolar AS melambung yang kemudian membuat dana asing keluar.

Dalam sepekan ini, indeks dolar AS (DXY) sudah naik empat hari beruntun, membuatnya pada hari ini hingga pukul 12.30 WIB bertengger lagi ke posisi 101,87 yang merupakan level terkuat selama sebulan.

Aliran dana asing yang keluar membuat rupiah melemah. Menyetujui hal ini, Hosianna Situmorang, ekonom Bank Danamon Indonesia juga menyampaikan "Rupiah melemah karena outflow investor kembali terjadi, khususnya sepekan ini dari pasar saham sudah lebih dari Rp3 triliun dan obligasi juga"

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) jika ditelisik dalam sepekan yang berakhir kemarin Rabu (2/10/2024), asing sudah keluar dari pasar saham mencapai Rp6,02 triliun di keseluruhan pasar.

Rincian-nya, sebanyak Rp6,68 triliun keluar dari pasar reguler, sementara Rp665,71 miliar masih tercatat net buy dari pasar nego dan tunai.

Efek Stimulus Jumbo China

Keluarnya dana asing disinyalir juga karena efek stimulus jumbo China, yang membuat pelaku pasar takut kehilangan momentum dari guyuran deras ke pasar saham negeri Tirai Bambu tersebut.

Penguatan signifikan terjadi selama beberapa hari terakhir di pasar saham China mencapai lebih dari 20% setelah mengalami tren turun berbulan-bulan.

Baca:
Stimulus Jumbo Bikin Saham China Terbang, Apa Saja Isinya!

Stimulus tersebut dikeluarkan pemerintah China melaui bank sentral Tiongkok (PBoC) guna menyelamatkan kondisi ekonomi Tiongkok yang tengah lesu akibat dilanda kredit macet dari pengembang properti raksasa sampai perang dagang yang berkelanjutan dan efek berpindah-nya basis produksi ke negara lain.

PBoC meluncurkan paket stimulus yang mencakup pemangkasan suku bunga, pembebasan uang tunai untuk bank-bank, serta dukungan likuiditas untuk pasar saham yang jika digabung mencapai lebih dari Rp4000 triliun, melampaui APBN Indonesia 2025 di kisaran Rp3000 triliun.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">