erek erek sumur

    Release time:2024-10-08 01:56:19    source:skor88 live   

erek erek sumur,kebakaran rumah togel,erek erek sumurJakarta, CNN Indonesia--

Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura, K. Shanmugam, meminta warga berhati-hati mendengarkan ceramah dari pengkhotbah asing yang berpotensi memecah belah dan mencetus konflik, termasuk dakwahUstaz Abdul Somad (UAS).

"Gunakan penilaian Anda, Anda tahu apa yang membuat Singapura bergerak maju, Anda tahu apa yang baik bagi diri Anda dan komunitas," kata Shanmugam dalam jumpa pers pada Senin (23/5).

Lihat Juga :
Kenapa Arab Saudi Larang Warganya Pergi ke Indonesia?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Singapura memutuskan tak memberikan izin masuk bagi UAS lantaran Negara Kota itu menganggap sang penceramah kondang dikenal kerap menyebarkan ajaran ekstrimis dan segregasi yang tak bisa diterima di masyarakat multi-ras dan multi agama di negara itu.

Sementara itu, Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan atau mendukung ajaran ekstrimis dan segregasi terlepas dari agamanya.

"Posisi kami sangat sederhana. Orang seperti ini [UAS], kami tak akan membiarkannya masuk," kata Shanmugam kala ditanya apakah UAS memiliki rencana berdakwah saat hendak mengunjungi Singapura beberapa waktu lalu.

Lihat Juga :
Singapura Klaim Pemuda 17 Tahun Terpengaruh UAS Jadi Radikal

Shanmugam juga mengungkap, meski UAS berkunjung ke Singapura atas kepentingan pribadi, masih ada kemungkinan ia bakal berkhotbah.

"Merupakan hak kami untuk memutuskan apa yang dibutuhkan untuk menjaga keamanan kami," tuturnya.

Shanmugam juga menegaskan tidak mungkin aparat keamanan melacak para pendukung UAS di Singapura.

"Kami, Pemerintah, MHA, ISD (Departemen Keamanan Dalam Negeri), turun tangan ketika kami merasakan, menangkap, bahwa ada radikalisasi," kata Shanmugam.

"Kami tidak akan membiarkan orang seperti Somad mendapat kesempatan untuk membangun pengikut lokal atau terlibat dalam kegiatan yang mengancam keamanan dan keharmonisan komunal kami."

2 pengkhotbah Kristen pernah bernasib serupa UAS, dapat dibaca di halaman berikutnya >>>

Kasus Serupa UAS di Singapura

Selain UAS, Shanmugam juga mengungkapkan ada dua pengkhotbah asing yang tak diizinkan masuk ke Singapura dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2017, dua pengkhotbah Kristen dilarang memberikan ceramah di Singapura karena memiliki rekam jejak menghina agama lain.

Satu dari mereka mendeskripsikan Allah sebagai 'Tuhan palsu' dan mengatakan umat Budha adalah orang Tohuw dalam bahasa Ibrani yang berarti "hilang, tak bernyawa, bingung, dan tandas secara spiritual".

Lihat Juga :
Pernyataan Lengkap Singapura Ogah Minta Maaf soal Kasus UAS

Seorang pendakwah lainnya mengatakan tentang kejahatan Islam dan menilai Islam bukanlah "agama perdamaian".

Pada 2018, pengkhotbah Kristen Amerika Lou Engle turut dilarang berkhotbah di Singapura karena mencela agama Islam.

Bahkan, Singapura sempat melarang pemutaran film berbahasa India berjudul The Kashmir Files karena film itu menggambarkan umat Muslim dengan provokatif.

"Banyak orang di India mengkritik kami karena melarang film ini, tapi saya tidak meminta maaf atas pendekatan Singapura tersebut," kata Shanmugam seperti dikutipThe Straits Times.

Shanmugam juga mencatat bahwa pekan lalu, mantan dosen Politeknik Ngee Ann Tan Boon Lee didakwa atas komentar rasis tentang pasangan antar-etnis, serta atas komentar tidak sensitif tentang agama selama mengajar kuliah dan di forum online.

Shanmugam pun kembali menegaskan wagra untuk "berhati-hatilah" pada pengkhotbah asing semacam ini di semua sisi. Ia menuturkan di Internet ada banyak orang yang menyerang agama lain.

Lihat Juga :
Kemlu RI Buka Suara soal Singapura Tolak UAS dan Sebut Ekstremis

"Di luar itu, kami tidak bisa seenaknya memberi tahu orang-orang apa yang boleh mereka tonton dan apa yang tidak boleh mereka tonton. Itu bukan urusan kami dan kami juga tidak punya kekuatan untuk melakukan itu," ujar Shanmugam lagi.

"Ini tidak unik untuk komunitas tertentu. Jika Anda melihat pengkhotbah dari Indonesia, mereka menyerang Kristen, mereka menyerang non-Muslim. Tetapi jika Anda menonton video dari beberapa pengkhotbah Barat, mereka menyerang Muslim secara tidak masuk akal. Mereka mengatakan segala macam hal yang tidak dapat diungkapkan tentang Islam dan Quran," paparnya.

Menurut Shanmugam, Singapura adalah negara yang unik dengan penekanan kuat pada kerukunan ras dan agama.

"Kami tidak hanya memiliki kata-kata yang bagus, seperti beberapa negara lain. Tapi, kami mendukung pernyataan, kami mendukung filosofi kami, dengan undang-undang, dan bukan hanya undang-undang, kami menegakkan hukum itu secara setara," katanya.