erek ban

    Release time:2024-10-08 03:58:54    source:paul scholes nomor punggung   

erek ban,neptu dina,erek ban

Jakarta, CNBC Indonesia -Direktur Divisi Kebijakan dan Sistem Kesehatan Negara, Natasha Azzopardi-Muscat, membandingkan penggunaan perangkat komunikasi secara berlebihan dengan ketagihan rokok.

Ia mengatakan negara-negara harus menerapkan pembatasan penggunaan smartphone dan perangkat elektronik portabel lainnya untuk mereduksi dampak bahaya bagi generasi muda.

"Mungkin kita perlu memikirkan waktu yang tepat untuk menggunakan perangkat digital. Mungkin kita juga perlu memikirkan tempat-tempat tertentu di mana perangkat digital tak boleh digunakan," kata dia kepada Politico, dikutip dari RT, Jumat (4/10/2024).

Pengukuran yang dikatakan Natasha bisa memasukkan batasan umur dan menetapkan area pelarangan smartphone. Konsepnya sama seperti area dilarang merokok di beberapa tempat.

Ia menitikberatkan bahwa dalam beberapa kasus, penggunaan smartphone yang berlebihan bisa berdampak ke kesehatan mental. Selain itu, smartphone juga menjadi distraksi dalam pendidikan dan dunia kerja.

Pilihan Redaksi
  • 10 Smartphone Paling Laris di Dunia Dikuasai 2 Merek, HP China Cuma 1
  • Apply Samsung BRI Credit Card, Bisa Menangkan Trip Gratis ke Korea
  • Bos Apple Kasih Pesan ke Warga RI Pengguna iPhone, Berani Baca?

"Bukti-bukti perlu dikumpulkan secara sistematis, dan kemudian kita perlu melihat apa yang mungkin berhasil, dan pendekatan apa yang ingin kita ambil," kata Azzopardi-Muscat, seraya menambahkan bahwa "cukup jelas bahwa kita tidak bisa menunda mengambil tindakan dan keputusan."

Banyak pakar kesehatan dan pejabat pemerintahan di berbagai negara yang turut mengekspresikan kekhawatiran dari dampak perangkat elektronik untuk anak kecil. Terlebih melihat fenomena maraknya penggunaan smartphone dan media sosial di kalangan anak kecil dan remaja.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pihaknya akan mengambil tindakan dan indikator spesifik untuk mengurangi kecanduan dan waktu penjajalan ponsel yang berlebihan di era digital.

"Hati saya terluka ketika mengetahui banyak anak muda yang membahayakan diri mereka dan bunuh diri karena kekerasan online yang mereka alami," kata dia.

Beberapa negara telah mengambil langkah untuk mengurangi penjajalan smartphone (screen time) pada anak kecil. Misalnya saja di Belanda, Hungaria, Prancis, Mesir, dan Inggris, yang telah melarang smartphone di dalam kelas.


(fab/fab) Saksikan video di bawah ini:

Video: Inovasi AI Bantu Bank Perluas Penyaluran Kredit, Dijamin Aman?

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">