jasa hoki

    Release time:2024-10-08 03:55:34    source:statistik randers fc vs agf aarhus   

jasa hoki,no togel kecelakaan mobil,jasa hoki

Jakarta, CNBC Indonesia- Di hadapan Komisi IV DPR RI, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta tim Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk menjaga cadangan beras pemerintah (CBP) berada di atas 2 juta ton, utamanya menjelang Pilkada 2024 yang akan digelar 27 November. Adapun untuk stok CBP saat ini, ungkap dia, hanya berada di angka 1,3 juta ton.

Bukan tanpa sebab Arief mewanti-wanti perihal cadangan beras pemerintah, ini karena pada bulan Oktober 2024 sampai dengan Februari 2025 merupakan waktu kritis (critical time), sehingga CBP betul-betul harus dijaga dan dikuasai oleh Perum Bulog setidaknya 2 juta ton.

"Jadi dari awal kami sudah sampaikan, termasuk kepada tim dari presiden terpilih bahwa jangan sampai nanti pada saat pergantian pimpinan negara di bulan Oktober, kemudian November, Desember, Januari, Februari ini critical time. Sehingga cadangan beras pemerintah khususnya Bulog harus dimiliki, dan angkanya kami berharap bisa di atas 2 juta ton, karena stok hari ini hanya 1,3 juta ton," kata Arief dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (4/9/2024).

Baca:
Tolong Pak Jokowi, RI Belum Pernah Seburuk Ini Sejak Reformasi!

Arief menjelaskan, kebutuhan beras jelang Pilkada ataupun Pilpres sudah dapat dipastikan akan tinggi. Oleh karena itu, pihaknya saat ini sangat intens untuk menyiapkan cadangan pangan pemerintah, khususnya beras.

"Kita berharap ini waktunya kita mempersiapkan stok cadangan pangan pemerintah, karena nanti 27 November 2024 itu menjadi sangat kritikal, biasanya peningkatan kebutuhan beras jelang Pilkada, jelang Pilpres itu sangat tinggi," jelasnya.

Adapun untuk pengadaannya, lanjut Arief, akan diutamakan dari pengadaan dalam negeri. Namun, jika pengadaan dalam negeri tidak mencukupi, maka secara terpaksa pemerintah akan melakukan pengadaan dari luar negeri alias impor.

Sebelumnya, Arief mengatakan, penugasan impor beras untuk mengisi CBP yang diberikan kepada Bulog masih sebanyak 3,6 juta ton. Artinya, masih belum ada rencana penambahan kuota impor beras sebanyak 5 juta ton untuk saat ini.

"Sampai hari ini penugasan impor beras dari Bapanas kepada Bulog tahun 2024 masih 3,6 juta ton," kata Arief saat ditemui di Auditorium Kementerian Pertanian, Kamis (29/8/2024).

Baca:
Kantor Sri Mulyani Buka-Bukaan Kondisi Inflasi RI Terkini

Meski begitu, Arief mengaku masih belum tahu ke depannya kuota impor beras itu akan ditambah atau justru dikurangi. Katanya, perlu melihat situasi dan kondisi produksi beras dalam negeri dulu untuk menetapkan ke depannya bagaimana.

"Ada kemungkinan ditambah, ada kemungkinan dikurangi. Tapi kita harus lihat produksi," ucapnya.

Namun ia menegaskan, sampai dengan saat ini kuota impor beras masih belum ditambah menjadi 5 juta ton.

"Pokoknya, sampai hari ini masih 3,6 juta ton yang ditugaskan ke Bulog," pungkas Arief.


(dce) Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Naik, Pelaku Usaha Beras kok Masih Lesu?

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Ada Tanda-Tanda Prabowo Lanjutkan Bantuan Beras Jokowi, Ini Bocorannya