itemku chip ungu

itemku chip ungu,pertandingan nashville sc vs inter miami,itemku chip unguJakarta, CNN Indonesia--

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, memutuskan memilih dua wakil perdana menteri di pemerintahannya. Pengamat menilai langkah ini sesuai negosiasi awal koalisi.

Pada Jumat (2/12) malam waktu setempat, Anwar mengumumkan daftar nama dalam Kabinet Pemerintah Bersatu Malaysia.

"Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pembangunan Desa dan Wilayah Ahmad Zahid Hamidi, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan dan Komoditas Seri Fadillah Yusof," kata Anwar saat konferensi pers.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi pemilihan itu, pengamat hubungan internasional dari Universitas Sultan Zainal Abidin di Malaysia, Suyatno Ladiqi, mengatakan, keputusan tersebut sesuai negosiasi awal.

Pemerintahan Anwar Ibrahim disokong tiga koalisi yakni Pakatan Harapan yang dia pimpin, koalisi BN, yang punya riwayat permusuhan dengan Anwar, dan GPS.

"Itu menunjukkan perpaduan yang dijanjikan di awal negosiasi koalisi. Satu wakil PM dari BN yang memang cukup kursi, dengan 30 kursi parlemen. Satu lagi wakil PM sebagai representasi rakyat Borneo," kata Suyatno, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (3/12).

Suyatno juga tak menampik bahwa langkah itu merupakan cara Anwar mengamankan kekuasaannya.

"Tentu saja dalam teorinya political bargaining dicapai tidak saja untuk memenuhi stabilitas yang mapan, tapi lebih dari itu, memenuhi kepentingan politik masing-masing kelompok," ujar dia.

Sementara itu, pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah, menjelaskan, keputusan menunjuk dua wakil PM justru mempermudah kerja-kerja Anwar.

"Adanya dua Wakil PM akan memudahkan koordinasi lintas bidang, karena pembagian tugasnya sudah sangat tegas. Keadaan ini memungkinkan Anwar lebih mudah menjalankan kepemimpinan nasional," ujar Rezasyah.

Sejalan, pengamat dari Nusantara Academy for Strategic Research, Azmi Hassan, mengatakan penunjukan Zahid dan Fadilah merupakan konsesi bagi BN dan GPS atas dukungan mereka.

"Faktor satu-satunya kenapa Zahid atau Fadillah terpilih adalah karena faktor politik dan untuk menstabilkan pemerintahan di semenanjung selanjutnya," ucap Azmi, seperti dikutip Malay Mail.

Pengangkatan Fadilah menjadi wakil PM, lanjut dia, sebagai bentuk kepedulian Putrajaya terhadap pembangunan Borneo, yang mencakup Sarawak.

Pemilihan dua wakil PM itu tak serta-merta memicu suka cita. Banyak netizen yang murka usai Anwar memilih Zahid.

Menurut mereka pemilihan itu mencederai visi Anwar yang ingin memberantas korupsi. Zahid diketahui tengah menghadapi puluhan tuduhan, termasuk pencucian uang, pelecehan dan korupsi.

Namun, sejumlah pengamat menilai langkah itu diperlukan Anwar demi kelangsungan pemerintahannya. Di sisi lain, PM ke-10 Malaysia itu juga meyakini asas praduga tak bersalah.