klasemen fc sheriff tiraspol

    Release time:2024-10-09 00:06:51    source:direkturtoto 1201   

klasemen fc sheriff tiraspol,rupiahtoto rtp,klasemen fc sheriff tiraspolMADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Nyawa ratusan ibu melahirkan dan bayi di Kabupaten Madiun tak terselamatkan. Itu merujuk catatan dinas kesehatan (dinkes) setempat terkait angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) dua tahun terakhir.

‘’AKB cenderung lebih tinggi dibandingkan AKI,’’ kata Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Madiun Sufiyanto kemarin (6/4).

Pada 2022, terdapat enam kasus AKI dan 48 AKB. Tahun sebelumnya, 35 AKI dan 66 AKB. Dengan kata lain, total 114 bayi usia kurang dari satu tahun serta 41 ibu dalam masa nifas yang meninggal dunia selama dua tahun terakhir. Kumulatifnya, 155 kasus AKI dan AKB.

‘’Dua tahun terakhir, tren kasus menurun. Pada 2021 tergolong tinggi karena faktor Covid-19,’’ sebutnya.

Berdasarkan data tersebut, kasus AKB selalu lebih tinggi ketimbang AKI. Menurut Sufiyanto, ada sejumlah faktor penyebab. Misal, kondisi bayi bermasalah sejak dalam kandungan. Seperti terlahir dengan gangguan pernapasan alias afiksia.

Selain itu, bayi lebih rentan karena masih penyesuaian kehidupan baru. ‘’Kalau AKI ada yang disebabkan memiliki penyakit penyerta,’’ ujarnya.

AKI dan AKB menjadi salah satu masalah kesehatan yang perluk perhatian lebih. Karena itu, tiga bulan sekali dinkes mengaudit puskesmas terkait hal itu. Sejumlah faktor yang melatarbelakangi dipelototi. Kemudian, dicarikan solusi sebagai upaya penekanan kasus tersebut. ‘’Seperti ibu hamil yang punya penyakit itu perlu kehati-hatian lebih,’’ ungkapnya.

Sufiyanto mengklaim, tidak ada kasus AKI maupun AKB yang disebabkan pelayanan kesehatan. Misal, keterlambatan penanganan persalinan. Dia menuturkan, sarana dan prasarana di total 26 puskesmas sudah mumpuni. ‘’Keberadaan bidan desa di Kabupaten Madiun juga sudah ideal,’’ pungkasnya. (den/sat)