4d tayo

    Release time:2024-10-08 02:13:50    source:situsplay   

4d tayo,formasi real madrid 2016,4d tayo

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau ambruk lebih dari 1% pada akhir perdagangan sesi I Jumat (20/9/2024), setelah sempat ambruk lebih dari 2% di awal sesi I hari ini karena dibebani oleh saham-saham Prajogo Pangestu.

Hingga pukul 11:30 WIB, IHSG ambruk 1,43% ke posisi 7.792,18. IHSG terkoreksi ke level psikologis 7.700, setelah hampir sebulan bertahan di level psikologis 7.800.

Bahkan kemarin, IHSG ditutup di level psikologis 7.900. Namun di akhir sesi I hari ini, koreksinya sudah terpangkas, di mana pada awal sesi I hari ini IHSG sempat ambruk hingga 2% lebih.

Baca:
Saham Ambruk, Harta Prajogo Menguap Rp 180 T dalam Hitungan Menit

Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 7,2 triliun dengan melibatkan 16 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 697.754 kali. Sebanyak 200 saham naik, 336 saham turun dan 251 saham cenderung stagnan.

Secara sektoral, sektor infrastruktur menjadi yang paling parah koreksinya dan menjadi penekan terbesar IHSG yakni mencapai 3,06%.

Dari sisi saham, tiga saham Prajogo menjadi penekan terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) sebesar 82,2 indeks poin, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) sebesar 19,1 indeks poin, dan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebesar 6 indeks poin.

Saham-saham Prajogo menjadi penekan IHSG, terutama saham BREN yang menjadi paling besar, setelah adanya kabar bahwa emiten energi baru terbarukan (EBT) tersebut dikeluarkan dari indeks FTSE karena tidak memenuhi ketentuan free float.

Dalam pernyataan FTSE, mereka menjelaskan ada empat pemegang saham yang mengendalikan 97% dari total saham yang diterbitkan.

Penghapusan saham BREN kemudian akan efektif sejak pembukaan pada hari Rabu pekan depan.

Sebelumnya, BREN akan masuk ke dalam indeks FTSE Global Equity Series - Large Cap yang akan berlaku per 20 September 2024 dan efektif pada 23 September 2024.

Di lain sisi, pasar juga tampaknya mulai meralisasikan keuntungannya pada hari ini, setelah hampir sebulan IHSG merangkak naik ke level 7.800-an hingga 7.900-an. Bahkan, IHSG sudah beberapa kali mencetak rekor terbarunya (all time high/ATH).

Namun jika dilihat dari data perdagangan, sejatinya beberapa saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) selain emiten Prajogo yang seringkali menjadi penggerak IHSG masih cenderung menguat pada sesi I hari ini, terutama saham perbankan raksasa.

Alhasil, koreksi IHSG pada hari ini tampaknya lebih diakibatkan oleh sell on newssetelah adanya kabar bahwa saham BREN resmi keluar dari indeks FTSE.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd) Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Bangkit Menguat Saat RI Alami Deflasi 5 Bulan Beruntun

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article IHSG Gagal Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya