berlian 888 asia

    Release time:2024-10-07 23:26:42    source:rtp live felicia   

berlian 888 asia,nanastoto org,berlian 888 asiaJakarta, CNN Indonesia--

Putra mendiang pemimpin politik Hamas,Ismail Haniyeh, buka suara atas kematian sang ayah dalam serangan di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7).

Putra Haniyeh, Abdul Salam Haniyeh, menegaskan pembunuhan sang ayah tidak akan mengakhiri perlawanan Palestina terhadap Israel.

Lihat Juga :
JK Berduka Atas Kematian Bos Hamas Ismail Haniyeh: Kehilangan Besar

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ismail Haniyeh dinyatakan tewas dalam serangan di kediamannya di Teheran pada Rabu (31/7) pagi. Hamas menuduh Israel dalang di balik serangan ini.

Lihat Juga :
Daftar 4 Pemimpin di Palestina yang Tewas di Tangan Israel
Lihat Juga :
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas Akibat Serangan Rudal

Haniyeh berada di Teheran sejak Selasa (30/7) kemarin, untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran Masoud Pezeshkian. Dia juga bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Ia menempati salah satu kediaman veteran perang di utara Teheran selama berada di negara tersebut.

Kediaman Haniyeh di Teheran dilaporkan dibombardir rudal melalui serangan Udara pada Rabu sekitar pukul 02.00 dini hari waktu setempat.

Serangan yang menghantam kediaman Haniyeh itu pun dilaporkan berasal dari "proyektil berpemandu udara".

Pilihan Redaksi
  • Iran Bergerak usai Pemimpin Hamas Haniyeh Tewas Terbunuh
  • Presiden Palestina Abbas Sebut Pembunuh Ismail Haniyeh 'Pengecut'
  • Bagaimana Negosiasi Hamas-Israel usai Ismail Haniyeh Tewas Terbunuh?

Menurut sumber Iran yang mengatakan kepada media Lebanon pro-Hizbullah al Mayadeen, rudal tersebut ditembakkan dari luar Iran.

Meski begitu, otoritas Iran belum mengonfirmasi hal ini, demikian dikutip Middle East Eye (MEE).

Selain itu, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Namun, banyak pihak termasuk Hamas meyakini Israel dalang di balik serangan ini.

Sebab, sejak berperang dengan Hamas pada 7 Oktober 2023 hingga melancarkan agresi brutal ke Jalur Gaza Palestina, Israel terus mengincar para petinggi politik dan komandan kelompok yang menguasai Gaza tersebut.

(rds/rds)