prediksi forum diskusi

    Release time:2024-10-08 00:19:51    source:sgp senin duaangka   

prediksi forum diskusi,data cambodia 2021,prediksi forum diskusi

Jakarta, CNBC Indonesia- Sektor industri pengolahan dan pertambangan dalam kondisi yang tidak baik. Hal ini terlihat dari setoran pajak yang merosot tajam per Agustus 2024.

Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono mengatakan, total penerimaan pajak sendiri selama 8 bulan tahun ini senilai Rp 1.196,5 triliun atau turun 4% dibanding realisasi periode yang sama tahun lalu Rp 1.247 triliun.

"Tapi dari sektoral Januari sampai Agustus 2024 mayoritas sektor utama terutama terkait non komoditas kinerjanya positif," kata Thomas saat konferensi pers APBN, Jakarta, dikutip Selasa (24/9/2024).

Baca:
RI Ogah Ikut 'Perang Tarif Pajak', Siap Kejar Pengusaha Nakal!

Untuk setoran industri pengolahan per Agustus 2024 senilai Rp 287,97 triliun, masih menjadi kontributor utama penerimaan pajak dengan porsi 25,4%. Namun, pertumbuhan secara neto minus 12,2% dan bruto 1,4%.

Thomas menjelaskan, turunnya setoran pajak sektor industri pengolahan itu disebabkan penurunan pembayaran PPh Badan tahunan dan peningkatan restitusi pada subsektor terkait komoditas seperti kelapa sawit, logam, dan pupuk.

"Industri pengolahan kontraksi akibat penurunan PPh Badan tahunan dan peningkatan restitusi pada subsektor komoditas CPO, logam, dan pupuk," ucap Thomas.

Sektor pertambangan yang kontribusinya 5,8% terhadap penerimaan total pajak realisasinya baru sebesar Rp 65,9 triliun. Nilai setoran itu pun turun dalam hingga minus 50,5% secara neto dan secara bruto merosot 35%.

Baca:
Jelang Peluncuran Core Tax, Hampir 100% NIK-NPWP Sudah Padan

Menurut thomas, sektor pertambangan terkontraksi dalam karena penurunan PPh Badan tahunan dan angsuran PPh Badan akibat penurunan harga komoditas pada 2023, perubahan status izin usaha wajib pajak batu bara, serta peningkatan restitusi.

"Sektor pertambangan kontraksi dalam terutama karena penurunan PPh badan tahunan dan angsuran PPh, ini disebabkan penurunan harga komoditas dan peningkatan restitusi," ungkapnya.

Untuk sektor lain cenderung tumbuh, seperti perdagangan yang mencapai Rp 287,51 triliun dengan kontribusi 25,4%. Nilai realisasi itu naik 3,1% secara neto dan bruto 10,1% sejalan dengan baiknya konsumsi dalam negeri meski ada peningkatan restitusi.

Sektor keuangan dan asuransi mampu tumbuh 11,9% secara neto dan secara bruto 12,1%, membuat realisasinya senilai Rp 160,82 triliun dengan kontribusi 14,2%. Naiknya setoran sektor ini karena peningkatan kredit, dana pihak ketiga, dan suku bunga.

Baca:
6 Juta Orang Terancam Aturan Kemasan Rokok, Minta Ini ke Prabowo

Sektor transportasi dan pergudangan realisasinya Rp 54,19 triliun dengan kontribusi 4,8%. Nilai setoran itu tumbuh 3,1% secara neto dan 5,6% secara bruto ditopang oleh terjaganya aktivitas pertumbuhan ekonomi domestik.

Demikian juga dengan sektor konstruksi dan real estat yang setorannya Rp 53,85 triliun, atau tumbuh 8,4% neto dan 13,1% bruto dengan kontribusi 4,7%.

Sektor informasi dan komunikasi senilai Rp 41,45 triliun dengan kontribusi 3,7%, angka ini tumbuh 9,9% neto dan 12,9% bruto. Sedangkan jasa perusahaan Rp 41,26 triliun dengan kontribusi ke penerimaan pajak 3,7%, pertumbuhannya 8% neto dan 7,6% secara bruto.


(arj/mij) Saksikan video di bawah ini:

DJP Jakarta Selatan II Implementasikan Layanan Ramah Disabilitas

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Setoran Pajak Loyo di April 2024, Kinerja PPh dan PBB Bikin Sedih!