erek kereta

    Release time:2024-10-07 22:09:59    source:buku togel 2d   

erek kereta,jadwal bola hari ini al nassr,erek keretaJakarta, CNN Indonesia--

Tiga partai pengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024, PKS, PKB, NasDem masih mengambang soal kepastian dukungan terhadap Anies di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.

PKS dalam keterangan terbarunya menyatakan membuka kemungkinan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang akan mengusung Ridwan Kamil (RK) di Pilgub DKI Jakarta 2024.

Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid mengatakan opsi itu kini sedang dikaji oleh pimpinan pusat partainya. Langkah itu dilakukan setelah usulan untuk mengusung Anies belum memenuhi syarat pencalonan kursi DPRD.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semula, ia mengatakan partainya telah berkomitmen untuk mengusung Anies dan telah memberikannya karpet merah dengan berpasangan dengan kader PKS, Muhamad Sohibul Iman.

Keinginan PKS untuk mengusung kadernya, kata Kholid, sebagai hal wajar sebab mereka menjadi pemenang pileg di DKI.

Oleh karena itu, lanjut dia, PKS kemudian memberikan tenggat 40 hari kepada Anies untuk memenuhi syarat pencalonan 22 kursi DPRD sejak 25 Juni lalu.

"Namun karena batas waktu 4 Agustus tersebut sudah terlewati, maka PKS mulai membuka komunikasi dengan semua pihak agar ada kepastian bahwa kami bisa ikut berkontestasi di Pilkada," katanya.

Lihat Juga :
Peta Pilgub DKI: Gerilya KIM Plus & RK hingga Potensi Anies Ditinggal

Menurutnya, tenggat waktu 40 hari sejak 25 Juni deklarasi Anies-Sohibul Iman adalah waktu yang seharusnya cukup bagi Anies untuk mengusahakan agar pasangan itu bisa maju.

"Mas Anies sudah diberikan karpet merah dengan memperoleh 18 kursi PKS. Bahkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu sampai turun gunung mencari mitra koalisi buat Mas Anies agar bisa memenuhi kekurangan kursi tersebut," katanya.

Sementara itu, DPP PKB akan mengkaji ulang usulan DPW PKB DKI Jakarta untuk mengusung Anies di Pilgub Jakarta.

DPP PKB hingga saat ini memang belum mengumumkan keputusan final atas usulan DPW PKB DKI untuk mengusung Anies. Adapun nama Anies telah diusulkan DPW PKB DKI sejak 12 Juni lalu.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan dinamika politik terus berkembang sehingga pihaknya perlu kembali melakukan pertimbangan untuk sampai pada keputusan final.

"DPW PKB DKI juga perlu kita ajak bicara, apa yang sudah menjadi usulan DPW DKI juga harus kita pertimbangkan," kata Jazilul di kompleks parlemen, Rabu (6/8).

Jazilul enggan mengaitkan keputusan itu dengan wacana tambahan partai-partai di KIM plus.

Menurut Jazilul, terlalu dini untuk menyimpulkan wacana KIM Plus sengaja dibentuk untuk menjegal rencana pencalonan Anies di Jakarta.

"KIM plus aja belum ada dan belum duduk bersama apalagi tuduhan menjegal atau apa. Jadi masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan," katanya.

Lihat Juga :
Anies Respons Sinyal PKS Dukung RK di Pilkada Jakarta

Selain dua partai itu, NasDem juga hingga kini baru menyatakan dukungan terhadap Anies secara lisan dan belum memberikan SK.

Akhir Juli lalu, Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni mengatakan sosok yang menerima rekomendasi dukungan dari partainya tidak otomatis akan didaftarkan sebagai kontestan dalam Pilkada serentak 2024.

Sahroni mengakui hal tersebut juga berlaku untuk kontestasi Pilgub Jakarta 2024 dengan NasDem yang telah menyinggung Anies sebagai bakal cagub.

"Kuncian itu nanti setelah dia mendaftarkan. Nah, jadi, youjangan kecele," kata Sahroni di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (29/7).

"Rekomendasi bisa aja dikasih, tapi tahu-tahu enggak didaftarin," sambungnya.

Sahroni menegaskan perkembangan politik jelang pendaftaran calon kepala daerah Pilkada 2024 masih sangat cair.

Ia pun menyebut ada kans SK yang telah dikeluarkan oleh NasDem terhadap sosok tertentu di Pilkada serentak 2024 dibatalkan.

"Karena politik itu sangat dinamis. Luboleh megang rekomendasi. Tahu-tahu rekomendasi dibatalin. Who knows?" ujar dia.

CNNIndonesia.comtelah menghubungi Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim dan Sekretaris Bappilu NasDem Willy Aditya soal kepastian SK untuk Anies, namun keduanya belum merespons.

Lihat Juga :
Syarat Usung Anies Mentok, PKS Buka Opsi Gabung KIM Plus Dukung RK

Di tengah ketidakpastian, Anies pun buka suara soal wacana pembentukan KIM Plus yang disebut untuk menjegal dirinya.

Anies menilai isu itu belum tentu benar karena hingga kini belum ada perubahan sikap dari sejumlah parpol yang sudah mengambil keputusan terkait Pilkada Jakarta.

"Semua itu hanya spekulasi-spekulasi. Kita lihat sekarang ini, memang sudah ada yang berubah? Belum ada yang berubah, kan. Masih sama," kata Anies di Akademi Bela Negara NasDem, Jakarta, Kamis (8/8).

"Tentu kalau bicara terkait komentar, komentar-komentar itu bisa macam-macam, tapi keputusan partai kan masih sama semua," sambungnya.

Di sisi lain, Anies yakin sejumlah parpol yang telah mengambil keputusan terkait sosok yang akan diusung di Pilkada Jakarta tidak akan berubah pikiran.

(yoa/gil)