tabel sydney

tabel sydney,kediri toto togel,tabel sydneyJakarta, CNN Indonesia--

Sebanyak 11 warga Palestinadilaporkan tewas oleh pasukan keamanan Israeldalam sebuah operasi di Tepi Barat, selama dua hari sejak Rabu (17/1) lalu.

Dikutip dari laporan CNN, Jumat (19/1), para pejabat Palestina mengonfirmasi kematian 11 warganya.

Lihat Juga : Kenapa Afrika Selatan Menggugat Israel ke ICJ?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rami Elyan, seorang pejabat setempat, menggambarkan pria yang terbunuh itu adalah warga sipil yang tidak terlibat dalam pertempuran antara pasukan Israel dan militan Palestina.

Di sisi lain, Tentara Israel mengatakan bahwa pasukannya telah membunuh "setidaknya delapan teroris" di Tulkarem dalam operasi yang telah berlangsung selama 35 jam.

Militer mengatakan bahwa pasukannya telah membalas tembakan dan berupaya untuk "menemukan jalan di mana alat peledak ditanam".

Lihat Juga : Hizbullah Ogah Tarik Pasukan 7 Kilometer dari Perbatasan Israel

Seorang warga muda mengatakan sebuah buldoser telah digunakan di Nur Shams dan rekaman AFP menunjukkan anak-anak bermain di reruntuhan rumah yang hancur, dengan tembok runtuh dan puing-puing di sekelilingnya.

"Kami tidak akan meninggalkan kamp. Ini kamp kami," kata Qais Muhayen al-Shams kepada AFP, seraya menambahkan bahwa buldoser telah didorong ke dalam sebuah rumah sementara orang-orang masih berada di dalam.

Israel telah menduduki Tepi Barat sejak perang dengan negara-negara Arab pada tahun 1967, dan pasukannya secara rutin melakukan serangan ke komunitas Palestina.

Operasi di Tepi Barat telah meningkat sejak perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pecah tiga bulan lalu.

Bulan Sabit Merah mengatakan petugas medisnya merawat banyak orang yang terluka di Tulkarem, serta Ramallah di Tepi Barat tengah.

Sementara Kementerian Kesehatan Palestina menyebut pasukan dan pemukim Israel telah membunuh lebih dari 360 warga Palestina di Tepi Barat sejak 7 Oktober.

Selama periode yang sama, pasukan Israel telah menangkap lebih dari 6.000 warga Palestina, menurut kelompok advokasi Klub Tahanan Palestina.