buku impian togel

    Release time:2024-10-08 04:02:54    source:kuda nil erek erek   

buku impian togel,aplikasi 1xbet,buku impian togelJakarta, CNN Indonesia--

Nama pendeta Filipina, Apollo Quiboloy, kembali menjadi sorotan usai Kepolisian Nasional Filipina (PNP) menemukan terowongan rahasia dan kamar-kamar yang diyakini tempat korban Quiboloy ditawan.

The Straits Timesmelaporkan polisi menemukannya di bawah kompleks Gereja Kerajaan Yesus Kristus (KOJC), sekte Kristen yang dipimpin Quiboloy.

Menurut polisi, Quiboloy memiliki kamar tidur di ruang bawah tanah di tiga bangunan. Masing-masing kamar itu dikelilingi oleh kamar tidur lain yang diduga ditempati oleh perempuan-perempuan yang diyakini berhubungan seks dengannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari CNN, Quiboloy mendirikan gereja KOJC pada 1985 silam. Gereja itu mengklaim telah memiliki 7 juta pengikut yang tersebar di seluruh dunia.

Lihat Juga :
Polisi Filipina Temukan Ruang Sekap Korban Pelecehan Seks Pendeta KOJC

Menurut situs gereja, KOJC menjalankan sejumlah bisnis mulai dari resor, outlet media, hingga perguruan tinggi.

Pada 2021 lalu, Quiboloy masuk dalam daftar buronan Biro Investigasi Federal (FBI). Kementerian Kehakiman Amerika Serikat mendakwa dia dan sejumlah orang yang diduga kaki tangannya melakukan pelecehan anak hingga perdagangan seks terhadap perempuan dan anak-anak.

Dakwaan tersebut menyatakan bahwa Quiboloy dan dua administrator KOJC merekrut perempuan berusia 12-25 tahun untuk dijadikan asisten pribadi Quiboloy yang dinamakan "pastoral".

Perempuan-perempuan tersebut diduga diminta menyiapkan makanan untuk Quiboloy, membersihkan tempat tinggalnya, memijatnya, serta dipaksa berhubungan seks dalam rutinitas yang disebut "tugas malam".

Menurut dakwaan AS, kasus perdagangan seks ini telah dimulai sejak 2002. Aktivitas ini pun terus berlanjut setidaknya hingga tahun 2018.

Total ada lima perempuan yang menjadi korban pelecehan dan perdagangan ini. Tiga di antaranya masih di bawah umur ketika perdagangan terjadi.

Berdasarkan keterangan korban, mereka diberitahu bahwa berhubungan seks dengan pendeta merupakan "kehendak Tuhan" dan "bukti penting mengenai komitmen pastoral".

Lihat Juga :
Topan Super Yagi Hantam Hainan China: 2 Orang Tewas, 92 Luka

Selain pelecehan dan perdagangan seks, dakwaan tersebut juga menyatakan bahwa pengurus KOJC membawa pekerja dari Filipina ke AS lewat visa yang diperoleh secara ilegal untuk memaksa mereka menghasilkan uang bagi KOJC.

Para pekerja diminta mencari donatur dengan berbohong bahwa uang tersebut akan digunakan untuk membantu anak-anak miskin di lembaga amal yang berbasis di California.

Padahal, dana itu digunakan untuk membiayai operasional KOJC berikut kehidupan mewah para pemimpinnya, termasuk Quiboloy, demikian dikutip Channel NewsAsia.

Lihat Juga :
Momen Alice Guo Ucap Terima Kasih ke Krishna Murti Jelang Dideportasi
(vws/vws)