moyang 4d

    Release time:2024-10-08 00:09:39    source:kode alam 12   

moyang 4d,indohoki77 login link alternatif,moyang 4dJakarta, CNN Indonesia--

Tim penyidik Polrestabes Semarang menduga kuat kematian Aulia Risma Lestari, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro Semarang terkait dengan obat suntikan yang dimasukkan korban ke tubuhnya sendiri.

Dari hasil visum luar, Polisi mendapati luka bekas suntikan di punggung tangan kiri korban serta korban dinyatakan mati lemas.

Lihat Juga :
Fakta-fakta Perundungan Mahasiswa Kedokteran Undip dan Unpad

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian buku harian korban yang jumlahnya 9 lembar itu isinya tentang kesakitan korban atas penyakit saraf kejepit yang dideritanya. Jadi kesimpulan sementara itu dimana kondisinya tanpa otopsi, karena keluarga tidak mengijinkan", ia menambahkan.

Irwan melanjutkan, kepolisian masih mendalami adanya motif kesengajaan atau kelalaian yang menyebabkan korban over dosis atau kelebihan takaran atau pemakaian saat menyuntikkan obat ke tubuhnya.

Lihat Juga :
Viral Chat Dokter Paksa Junior Makan Nasi Padang, Kemenkes Buka Suara

"Kami sedang menggali motif kalau misal itu sengaja bunuh diri, otomatis kan sebagai tenaga medis dia tahu berapa ukuran berapa bahayanya obat-obat atau karena ini sengaja atau lalai karena dia tidak tahu atau tidak sadar sehingga menyebabkan efek mematikan", tambah Irwan.

Hasil penyelidikan sementara Polisi inipun menggeser dugaan awal kasus bullying atau perundungan yang dialami korban saat menempuh studi PPDS di Undip, seperti yang ramai di media sosial.

"Sampai saat ini kami belum mendapat petunjuk atau alat bukti pun yang mengarah pada perundungan. Siapa tahu juga nanti di kemudian, ada juga", jelas Irwan.

Hal senada juga disampaikan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah Telogo Wismo yang sangsi dengan dugaan perundungan dibalik kematian Aulia.

"Dalam sudut mana disebut perundungan. Misal, sudah pulang waktunya istirahat kok dipanggil, tapi dari sudut pandang ilmu ini penting dan sayang bila dilewatkan, namun jika ditarik sisi lain mungkin itu perundungan. Yang kedua masuk sekolah spesialis itu kan sudah niat, pasti sudah mencari info seperti apa, di situ juga ada screening dan kesehatan fisik dan psikis, nanti jangan sampai di tengah perjalanan berhenti", jelas Wismo.

Lihat Juga :
Deret Sanksi FK Unpad ke 10 Tukang Bullying di PPDS Bedah Saraf RSHS

Isu perundungan yang sejak awal menunggangi kematian Aulia hingga santer di media sosial inipun membuat Kementerian Kesehatan langsung bergerak cepat dengan menghentikan sementara PPDS Anestesi Fakultas Kedokteran Undip Semarang.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Undip Prof Dr Zaenal Muttaqien menilai keputusan Dirjen Yankes Azhar Jaya terlalu terburu-buru dan sembrono karena belum ada bukti yang mengarah pada terjadinya perundungan.

"Terlalu dini, terlalu sembrono ini Dirjen Yankes. Belum ada bukti terkait sebab kematian korban apalagi bukti terjadinya perundungan. Polisi juga masih berproses penyelidikan", ungkap Zaenal kepadaCNN Indonesia, Kamis (15/8).

Lihat Juga :
Rocky Gerung Puji Megawati: Tetap Senyum Meski Diintimidasi Kekuasaan

Zaenal pun menilai pernyataan sepihak Dirjen Yankes yg tergesa tanpa ada bukti, dan di luar beredar secara liar dan isinya justru menjadi fitnah kepada korban dan keluarganya terkait sebab kematian.

"Pernyataan sepihak, kasihan korban dan keluarganya. Bersabar dulu tunggu Polisi bekerja", kata Zaenal.

(dmr/bac)