ciri-ciri benua amerika,togel 73,ciri-ciri benua amerikaDaftar Isi
Kelompok Hamas dinilai pengamat militer memiliki taktik yang semakin canggih menghadapi agresi Israel.
Kabar lainnya adalah pernyataan langka dari Israelyang minta maaf usai tak sengaja menewaskan tentara Lebanon.
Lihat Juga :Erdogan: Israel Harus 'Bayar Mahal' Jika Berani Serang Hamas di Turki |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lembaga think tank berbasis di Washington D.C, Institute for the Study of War (ISW), memaparkan Hamas dan milisi sekutunya di Gaza terus menerapkan taktik yang lebih canggih untuk melawan Israel terutama sejak gencatan senjata berakhir dan perang memasuki fase baru.
ISW menganalisis bahwa milisi Hamas fokus melakukan serangan yang menargetkan pasukan Israel di belakang garda terdepan mereka. Menurut lembaga itu, strategi ini konsisten dengan "strategi pembersihan" atau clearing operations.
[Gambas:Video CNN]
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan potensi ketertiban umum "bisa segera rusak sepenuhnya di Gaza" menyusul agresi militer yang masih terjadi di sana sejak 7 Oktober.
Peringatan yang jarang diberikan itu disampaikan Guterres melalui surat kepada Dewan Keamanan PBB pada Rabu (6/12), seperti diberitakan AFP.
Surat itu mengacu pada Pasal 99 Piagam PBB yang menyatakan "Sekretaris Jenderal PBB dapat menyampaikan kepada Dewan Keamanan setiap masalah yang menurut pandangannya bisa mengancam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional."
"Di tengah pemboman terus-menerus yang dilakukan tentara Israel (IDF), dan tanpa tempat berlindung atau hal-hal penting untuk bertahan hidup, saya memperkirakan ketertiban umum akan segera rusak karena kondisi yang menyedihkan ini," tulis Guterres.
"Sehingga bantuan kemanusiaan yang terbatas sekalipun tidak mungkin dilakukan," katanya.
Lihat Juga :Kenapa Israel Ketakutan sampai Mau Hancurkan Terowongan Hamas di Gaza? |
Israel minta maaf usai serangan udara menewaskan satu tentara Lebanon saat hendak menargetkan milisi Hizbullah di selatan negara tersebut.
Permintaan maaf itu diutarakan dalam rilis resmi Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Forces/ IDF).
"IDF menerima laporan bahwa sejumlah tentara di angkatan bersenjata Lebanon terluka dalam serangan itu," demikian rilis militer Israel, dikutip Times of Israel, Rabu (6/12).
(bac/bac)